Kisah Pemilik Dago Bakery Kembangkan Usahanya, dari Sepi Pengunjung Hingga Berjualan Antar Teman
Sebuah toko roti yang berada di jalan Dago Atas No 497 A ini, telah ada sejak 16 Agustus 2016 dimiliki oleh David Chandra.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Isal Mawardi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Bagi para penikmat roti, nama Dago Bakery pasti sudah tak asing lagi didengar.
Sebuah toko roti yang berada di jalan Dago Atas No 497 A ini, telah ada sejak 16 Agustus 2016 dimiliki oleh David Chandra.
Senang membuat kue dan roti sejak SD membuat David terus mengembangkan hobinya menjadi sebuah usaha yang besar.
Operational manager Dago Bakery Punclut, Arief Hidayat mengatakan perjalanan pemilik toko roti ini tidak langsung membuka sebuah restoran yang luas seperti ini.
"Ia memulai berjualan antar teman, menerima pesanan roti hingga kue pengantin dengan brand Gloria Cakes and Tart," ujar Arief di Jalan Pageurmaneuh, Punclut, Senin (2/4/2018).
Perjuangan mengembangkan usaha kuliner tentu tidak mudah, toko roti David tidak langsung dibuka dan ramai.
Baca: Asyiknya Suasana di Dago Bakery Punclut, Santap Roti dan Minum Kopi Serasa di Eropa
Butuh waktu selama 16 tahun, David memperkenalkan rotinya dan mendapatkan pelanggan yang setia memesan rotinya.
Memulai membuat usaha roti sejak tahun 1999, akhirnya David berhasil membuka toko kue di jalan Dago pada 2015.
David memutuskan mendirikan bakery, dimana para pelanggan langganan setia dan masyarakat umum bisa menikmati rotinya.
"Sejak saat itu hingga sekarang lahir Dago Bakery karena posisinya berada di daerah Dago," ujarnya.
Pengembangan bisnis usaha kuliner di Bandung semakin berkembang pesat, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi David.
Baca: Kasus Lahan SMAK Dago, Hakim Vonis Terdakwa Anggota PLK Gustav Pattipeilohy 1 Tahun Penjara
"Tetap menjaga kualitas, memberikan yang terbaik bagi konsumen dan kami juga berfungai sebagai pelampung agar terus maju di dunia kuliner," ujarnya.
Tak hanya ingin dikenal di Bandung, Dago Bakery juga menargetkan akan membuka cabang-cabang baru, ekspansi ke luar kota dan membuat sistem franchise.
Kelembutan rotinya dan harganya yang terbilang normal tidak lebih dari Rp 35.000, membuat Dago Bakery banyak dijadikan tempat untuk bersantai.