Dipecat Borneo FC, Ini Deretan Kontroversi Iwan Setiawan di Sepak Bola
Namun, jika menilik kabar terakhir, kemungkinan besar akibat adanya perseteruan dengan suporter Borneo FC.
"Saya setuju karena penting mendatangkan wasit asing agar jadi contoh teladan."
"Tapi apa yang dilakukan PT LIB itu bukan wasit asing terbaik."
"Contoh banyak pelatih yang kacau melihat kepemimpinan wasit asing," kata Iwan mengakhiri.
2. Melawan Bonek

Persebaya mampu lolos ke Liga 1, dan menjuarai Liga 2. Itu diraih setelah Persebaya mampu mengalahkan PSMS Medan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Selasa (28/11/2017).
Kesuksesan Persebaya tak lepas dari tangan dingin sang pelatih, Alfredo Vera.
Pasalnya, saat Persebaya sedang terseok-seok menjalani kompetisi Liga 2, Alfredo Vera seolah memberikan suntikan energi baru.
Hasilnya, Persebaya pun bangkit hingga mampu menjuarai Liga 2.
Sebelum dilatih Alfredo Vera, Persebaya dikomandoi oleh Iwan Setiawan.
Iwan saat itu kurang disenangi oleh suporter Persebaya alias Bonek karena mereka menilai Iwan tak bisa mengangkat prestasi Persebaya.
Sejumlah pertandingan penting yang seharusnya bisa dimenangkan, justru disia-siakan begitu saja.
Kemarahan Bonek memuncak saat Persebaya kalah dari Martapura FC, 2-1.
Usai kalah, Bonek pun melakukan protes keras kepada Iwan.
Namun, bukannya menerima, Iwan Setiawan justru marah, dan mengacungkan jari tengah ke arah Bonek.
Belakangan, Iwan angkat bicara terkait prestasi klub yang sempat ia tangani itu.
Ia mengaku turut bahagia melihat Persebaya mampu berlaga di liga 1 musim depan dan meraih juara Liga 2 2017.
"Alhamdulillah Persebaya juara. Tahun depan bisa berlaga di Liga 1. Saya salah satu orang yang bangga dengan hasil ini," ujar Iwan dikutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Iwan juga mengatakan jika Persebaya bisa juara dengan pemain peninggalannya.
"Semua tahu dari awal pembentukan tim ini. Persebaya juara dengan banyak pemain-pemain saya," kata Iwan.
Lebih lanjut, Iwan menilai keberhasilan Persebaya meraih juara Liga 2 tidak lepas dari peran manajemen.
Menurutnya, manajemen Persebaya sudah melakukan hal maksimal hingga berhasil membawa tim berprestasi.
"Manajemen yang solid akan melahirkan tim yang berprestasi," pungkas pelatih asal Medan, Sumatera Utara itu.
Seperti diketahui, manajemen Persebaya resmi melepas Iwan Setiawan pada Mei 2017 saat kompetisi masih berjalan.
Iwan resmi dilepas manajemen, usai terlibat aksi provokatif kepada sejumlah Bonek di Stadion Demang Lehman, melawan Martapura FC di babak penyisihan grup.
Sebelum dilepas, manajemen Persebaya memberikan sanksi kepada Iwan Setiawan berupa larangan menemani Persebaya di satu laga, serta denda uang sebesar Rp 100 juta.
Persebaya TOP!
Pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, kembali melontarkan komentar tentang Persebaya Surabaya.
Iwan Setiawan mengatakan, kalau ia sangat salut dengan manajemen Persebaya yang dianggapnya sangat profesional.
Hal itu dikatakan Iwan lantaran ia merasakan bahwa gajinya dibayar sampai tuntas oleh mantan klubnya tersebut.
Menurut mantan pelatih Persija Jakarta itu, manajemen Persebaya masih yang paling terbaik di Indonesia.
Perlu diketahui bersama, manajemen Persebaya sebelumnya mendatangkan Iwan sebagai juru latih tim berjulukan Bajul Ijo tersebut di awal kompetisi Liga 2.
Sayangnya nasib Iwan tidak mulus dan ia pun diputuskontraknya oleh manajemen Persebaya pada pertengahan Mei 2017 dengan alasan ada perselisihan kepada Bonek.

"Manajemen Persebaya top," kata Iwan di Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2017).
"Gaji saya dibayar sampai selesai meskipun diputus kontrak oleh manajemen Persebaya," ucap Iwan menambahkan.
Setelah memecat Iwan, Persebaya mendatangkan Angel Alfredo Vera yang dilepas Persipura Jayapura.
Di bawah Alfredo Vera, Persebaya berhasil meraih gelar juara Liga 2 dan sekaligus mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 2018.
3. Wasit Asal Iran Terbaik

Pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, menilai wasit Iran Hasan Akrami merupakan wasit terbaik sepanjang karier sepak bola.
Ia memiliki pendapat berbeda dengan pihak Madura Unitedyang menilai kepemimpinan Hasan akramin sangat kontroversial.
"Menurut saya ini wasit terbaik selama saya berkarier di sepak bola dan mungkin ini salah satu wasit terbaik yang pernah memimpin laga di Indonesia."
"Wasit memimpin dengan sangat bagus. Harusnya memang wasit itu seperti ini."
"Saya apresiaasi untuk wasit," ujar Iwan Setiawan seperti dikutip BolaSport.com dari Surya.
Dirinya paham, pernyataan yang dia sampaikan akan menjadi pro kontra kedepannya, namun bagi Iwan hal itu tergantung dari sikap menanggapinya.
"Sudah banyak kerugian di even internasional gara-gara wasit tidak memimpin seperti ini. Tinggal bagaimana kita menyikapi wasit yang seperti ini," jelas Iwan.
Pertandingan Madura United kontra Borneo FC di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jumat (13/10/2017) berakhir ricuh.
Wasit asing asal Iran, Hasan Akrami dinilai tidak mampu memimpin pertandingan dengan baik.
Hingga Hasan Akrami menjadi sasaran pendukung tuan rumah saat peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiupkan.
Pada akhir pertandingan pun skor 1-1 untuk kedua tim, Madura United dan Borneo FC harus puas berbagi angka.
4. Suruh Wartawan Belajar soal Sepak Bola
Pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, kecewa dengan hasil imbang timnya saat bersua Bali United di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (11/9/2017) pukul 22.00 WITA.
Menurutnya, skor kacamata di kandang merupakan hasil yang kurang baik bagi Borneo FC yang berhasrat menembus papan atas.
"Draw di kandang rasanya kurang baik. Namun, apa yang dicapai dengan kerja keras dan disiplin saya kira sudah cukup baik," katanya.
Ketika ditanyai wartawan tentang keputusannya memasukkan Febry Hamzah dan menarik keluar top scorer Borneo FC, Lerby Eliandry, Iwan malah balik menyindir awak media.
"Coba kalau saya balik pertanyaan kalian. Apakah masuknya Ferbry Hamzah menciptakan peluang? Kalian kadang-kadang tidak mengerti taktik," ujar Iwan.
Iwan tampak kesal dengan pertanyaan awak media.
Saking kesalnya, Iwan malah menyinggung kekalahan 0-3 timnas U-19 Indonesia dari Vietnam di Piala AFF U-18 2017.
"Makanya kalian belajar sepak bola dulu, nanti saya jawab, setelah itu kontroversi. Saya sudah kena denda sama klub saya lho. Padahal, apa yang saya sampaikan benar. Vietnam menang dari Indonesia kan? Tim nasional, iya kan? Berarti, apa yang saya bilang itu benar," ucap Iwan.
5. Ejek Indra Sjafri

Iwan Setiawan kembali melontarkan pernyataan kontroversial.
Juru taktik Borneo FC Samarinda itu menyebut Timnas Indonesia U-19 akan gagal jika ditangani Indra Sjafri.
Pernyataan kontroversial Iwan membuat Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin terpaksa angkat bicara.
Ia menyampaikan permintaan maaf atas komentar miring Iwan yang kadung meluas di media massa.
Iwan Setiawan sempat memprediksi bahwa Garuda Nusantara gagal pada ajang Piala AFF U-18 di Myanmar.
Hal tersebut sudah pasti berdampak buruk terhadap citra Borneo FC.
Timnas Indonesia arahan Indra Sjafri sukses mengamankan tiga poin di laga perdana setelah menumbangkan tuan rumah Myanmar 2-1 di Stadion Thuwunna, Selasa (5/9) malam.
"Mengenai berita yang beredar tentang statement dari coach Iwan, saya minta maaf. Ini memang memalukan," kata Nabil dalam laman resmi klub yang juga diunggah melalui Twitter pribadinya.
Nabil berjanji akan mengambil tindakan tegas terkait imbas pernyataan tersebut.
Apalagi Iwan telah menyepakati klausul kontrak yang salah satu butirnya ialah perihal menjaga citra tim.
"Karena tidak sepatutnya kita berkomentar, lebih baik fokus pada klub ketimbang mengurusin orang lain. Sekali lagi, atas nama pribadi saya mohon maaf," ujar Nabil.
Iwan memang kerap terlibat persoalan kontroversial.
Sebelumnya, Iwan juga terpaksa dipecat manajemen Persebaya Surabaya setelah cekcok dengan Bonek, pendukung loyal tim.
Minta Maaf
Iwan Setiawan menjadi bulan-bulanan warganet terkait pernyataannya kepada Timnas U-19 Indonesia di Piala AFF 2017.
Sebelum Timnas U-19 Indonesia berlaga di ajang Piala AFF U-18, pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, sempat melontarkan pernyataan kontroversial.
"Saya doakan timnas kalah karena saya ingin menggantikan Indra Sjafri."
Pernyataan Iwan Setiawan tersebut membuat geger jagat media sosial tanah air.
Pasalnya, saat ini masyarakat Indonesia sedang mendukung perjuangan Timnas U-19 Indonesia id ajang Piala AFF U-18.
Menjadi bulan-bulanan masyarakat, akhirnya Iwan Setiawan mengucapkan permohonan maaf atas kesalahan saat berucap.
6. Tebar Psywar kepada Persib Bandung

Iwan Setiawan, memang dikenal kerap melancarkan psywar jika timnya bertemu dengan Persib Bandung.
Hal itu pun dilakukannya kembali jelang laga Borneo FC kontra Persib pada lanjutan grup A Piala Bhayangkara di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Minggu (20/3).
Seperti diketahui, pada laga sebelumnya kedua tim sama-sama mendapatkan hasil kurang memuaskan.
Persib hanya bermain imbang 1-1 dengan Mitra Kukar.
Sedangkan Borneo FC takluk dari Sriwijaya FC dengan skor 3-1.
"Melawan Persib besok mudah-mudahan (Borneo FC) lebih baik lagi. Menurut saya, Persib tim yang bisa dikalahkan," ujar Iwan, seperti dikutip laman resmi Persib.
"Persib bukan tim yang bagus, kalau melihat pertandingan kemarin (Persib kontra Mitra Kukar) kami bisa kalahkan mereka," tegas eks arsitek Persija Jakarta itu.
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi di babak penyisihan grup C Piala Jenderal Sudirman (PJS) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 27 November 2015.
Ketika itu, tim Pesut Etam mampu menumbangkan Persib dengan skor 2-0, lewat gol yang dilesakkan Sultan Samma dan Terens Owang Puhiri.
Tapi, saat itu Borneo FC sudah tidak dilatih Iwan, yang memutuskan mundur setelah pada laga perdana PJS timnya ditaklukkan PS TNI, lewat babak adu penalti.
Persib Santai

Asisten pelatih Persib Bandung Herrie Setyawan memastikan bahwa timnya takkan terganggu jika pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, menebar psywar kepada tim Maung Bandung.
Persib dan Borneo akan bentrok pada pekan ke-24 Liga 1 2017, Sabtu (16/9) mendatang, di Stadion Segiri. Dua tahun lalu, Iwan pernah dikecam suporter Persib karena melontarkan psywar.
Hal tersebut dilakukan Iwan jelang pertemuan kedua tim pada partai semi-final Piala Presiden 2015. Namun Herrie yakin jika hal itu terulang takkan jadi masalah berarti untuk pasukannya.
"Saya tahu Iwan saat kecilnya, saya tahu dia bagaimana. Tim tidak akan terpengaruh oleh psywar yang dilakukan," kata pria yang akrab disapa Jose itu, dikutip laman resmi Persib.
Laju Persib dalam enam pertandingan terakhir tak begitu buruk, mereka berhasil menghindari kekalahan dengan tiga kali menang dan tiga kali imbang.
Jose pun sadar Segiri merupakan tempat yang angker.
"Kami mau buat sesuatu di Samarinda. Walaupun mereka tim yang kuat saat bermain di kandangnya, tapi kami punya tekad untuk mempertahankan tren positif di laga away," kata Jose.