Harga Pertalite Naik Rp 200 Jadi Rp 8 Ribu per Liter Sejak Sabtu (24/3/2018)

Tidak sedikit pengguna BBM Pertamina yang masih bingung perbedaan antara Premium, Pertalite dan Pertamax.

Editor: Ravianto
BUKBIS CANDRA ISMET BEY
SPBU di kawasan Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jum'at (24/7/2015). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA -  PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis pertalite sebesar Rp 200 per liter sejak Sabtu (24/3/2018).

Kenaikan harga tersebut berlaku di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seluruh Indonesia

Untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa, Bali, NTB, dan NTT, harganya menjadi Rp 8000 per liter dari  Sebelumnya Rp 7800 per liter.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menuturkan, kenaikan harga pertalite dipicu harga minyak dunia yang saat ini telah berada di atas US$ 60 per barrel.

Konsumen saat ini dihadirkan pilihan bahan bakar yang makin beragam.

Baca: Persib Bandung Agresif Jelang Akhir Bursa Transfer Pemain Liga 1, Ini Buktinya!

Baca: Jadwal Siaran Langsung Sepak Bola, Sore sampai Dini Hari Nanti

Tidak sedikit pengguna BBM Pertamina yang masih bingung perbedaan antara Premium, Pertalite dan Pertamax.

Salah satu perbedaaannya adalah dari nilai oktan atau research octane number (RON) yang menunjukkan kekuatan tekanan atau kompresi BBM terhadap mesin.

Semakin tinggi kadar oktan sebuah jenis BBM, efeknya terhadap kinerja mesin semakin baik. 

Ketiga varian tersebut punya beda oktan yang tipis.

Premium memiliki oktan 88 dan Pertalite memiliki RON 90.

Sedangkan Pertamax dan Pertamax Plus memliki oktan 92 dan 95.

Menurut Tri Yuswidjajanto, dosen teknik Mesin ITB yang juga menjadi tim peneliti Pertalite sebelum diluncurkan, sebenarnya spesifikasi RON 90 sudah ada sejak lama, dan harus memenuhi beberapa kriteria.

Bensin yang layak digunakan minimal memiliki syarat ”durable”.

Bensin tidak boleh menimbulkan gangguan macam apa pun dalam jangka waktu tertentu dan premium memenuhi syarat ini.

”Tagline ’Melaju Lebih Jauh’ bukan pepesan kosong. Kami sudah mencoba, dan memang bisa menghemat antara 10 persen hingga 16 persen dibandingkan premium. Memang akan lebih mahal saat bertransaksi, namun coba hitunglah jarak yang bisa ditempuh, baru bisa merasakan manfaat tekno ekonominya,” kata Yus. 

Baca: Talaga Bodas, Surga Tersembunyi di Wanaraja Garut

Ditambahkan Yus, dalam pengujian, didapati Pertalite juga lebih bersih.

Injektor tak cepat logging, katup tak lekas kotor, dan ruang bakar minim ngelitik.

”RON 90 seperti Pertalite tidak sekadar durable, tapi harus memenuhi kriteria ekonomis,” kata Yus.

Selain dari oktan, perbedaan lainnya adalah dari warna cairannya.

BBM jenis Premium memiliki warna kuning cerah.

Sedangkan Pertamax berwarna biru kehijauan dan Pertamax Plus berwarna merah.

Keduanya tidak menggunakan pewarna seperti premium sehingga pembakarannya lebih sempurna.

Pertalite berwarna hijau terang merupakan pencampuran dari bahan Premium dengan Pertamax.  (*)


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved