Pimpin Upacara Peringatan Bandung Lautan Api, Penjabat Wali Kota Bandung Berpesan Begini
Menurut, Solihin peringatan Bandung Lautan Api (BLA) harus terus dilakukan untuk membangkitkan rasa persatuan dan rasa juang generasi muda.
Penulis: Tiah SM | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setelah ziarah ke Taman Pahlawan dan pawai 5.000 obor dari Lapangan Tegallega menuju Plaza Balai Kota Bandung, peringatan 72 tahun Bandung Lautan Api (BLA) diakhiri dengan upacara yang dipimpin Penjabat Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin di Balai Kota, Sabtu (24/3/2018).
Menurut, Solihin peringatan Bandung Lautan Api (BLA) harus terus dilakukan untuk membangkitkan rasa persatuan dan rasa juang generasi muda.
"Perjuangan saat ini lebih berat dibandingkan saat Bandung Lautan Api kalau dulu hanya menghadapi penjajah tapi sekarang lebih banyak masalah yang harus diperbaiki," ujar Solihin.
Baca: Ini Perkembangan Terakhir Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Menteri Sampai Minta Maaf
Baca: Lawan PS TIRA, Pelatih Persib Bandung: Akan Jadi Pertandingan Sulit Bagi Kami
Solihin mengatakan, untuk membangun butuh kebersamaan antar pemerintah dan masyarakat karena pemerintah tanpa dukungan rakyat tidak akan berjalan.
Solihin minta warga Kota Bandung harus mampu meninggalkan kesan baik kepada generasi yang akan datang, seperti para pelaku sejarah BLA.
"Kita harus membuat sejarah yang baik untuk para penerus di masa yang akan datang. Apapun yang dikerjakan hari ini harus menjadi kenangan yang baik untuk para penerus di masa yang akan datang, "ujarnya.
5 Fakta Ibu Kandung Aniaya Anak hingga Koma, Pacar Jadi Kambing Hitam, Korban Antara Hidup https://t.co/jB7It9rpjn via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 24, 2018
Menurut Solihin tantangan yang paling berat saat ini mengubah cara berpikir masyarakat untuk menjaga semua apa yang ada di kota Bandung untuk lebih baik lagi.
"Tantangan terbesar saat ini adalah rencana pembangunan oleh pemerintah yang sangat butuh dorongan atau dukungan dari masyarakat, "ujarnya.
Upacara dihadiri para pelaku sejarah, ASN se Kota Bandung dan pelajar. (*)