Daya Saing Jabar Melonjak Naik
Peningkatan itu seiring dengan meningkatnya skala kepuasan masyarakat terhadap layanan. . .
Demikian juga dengan Angka Harapan Lama Sekolah meningkat sebesar 0,95 tahun yaitu dari 11,81 pada 2013 menjadi 12,76 tahun pada 2017.
Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah meningkat dari 72,68 persen pada Tahun 2013/2014 menjadi 81,25 persen pada Tahun 2017/2018.
“Itulah keberhasilan Bidang Pendidikan. Fokusnya adalah meningkatkan kualitas pendidikan melalui alokasi pembiayaan sebesar 20 persen dari total APBD,” kata Aher.
Pada kurun waktu RPJMD Tahun 2013-2018 telah direalisasikan Pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/SMK/MA rata-rata sebanyak 1.712.498 siswa setiap tahun; Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi SMA/SMK/MA Negeri, Swasta dan pesantren sebanyak 12.243. Jumlah ini telah melampaui target janji Gubernur sebanyak 10.000 unit.
Dalam upaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat Jawa Barat untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, telah dibangun sebanyak 866 RKB bagi Perguruan Tinggi Swasta; direalisasikan Bea Siswa sebanyak 4.640 siswa yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi; Pemberian beasiswa kepada Keluarga Atlet, Guru dan Mahasiswa berperestasi sebanyak 484 Orang dengan keseluruhan biaya beasiswa sebesar Rp 61, 49 triliun.
Sedangkan untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan serta perluasan akses pelayanan kesehatan, dialokasikan pembiayaan sebesar 10 persen dari APBD.
Dengan penganggaran itu, banyak hal telah dicapai diantaranya jumlah Puskesmas yang sudah terakreditasi mencapai 298 puskesmas, rumah sakit yang sudah terakreditasi mencapai 87 unit.
Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi sesuai standar mencapai 88 RS, dan penduduk dengan Jaminan Kesehatan mencapai 71,62 persen.
Sedangkan untuk peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi, Heryawan menjelaskan, tingkat partisipasi angkatan kerja naik dari 63,01 persen pada 2013 menjadi 63.34 pada 2017.
Laju Pertumbuhan Ekspor pun meningkat dari 5,5 persen pada 2013 menjadi 13,42 persen pada 2017.
Sedangkan nilai investasi penanaman modal asing (PMA) meningkat dari Rp 93,5 trilyun menjadi RP 162,7 triliun.
Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) meningkat dari Rp 26,2 triliun menjadi Rp 94,05 trilyun pada Tahun 2017.
“Jawa Barat menempati urutan tertinggi dalam Penanaman Modal Asing (PMA). Nilai investasi PMA-PMDN di Jawa Barat berdasarkan selama kurun waktu empat tahun mengalami peningkatan 74%, dengan rata-rata terjadi peningkatan nilai investasi sebesar 14,9% setiap tahunnya,” urai gubernur.
Tidak hanya itu, selama kurun 2013-2017, pemprov Jabar telah berhasil menciptakan 129.191 wirausaha baru.
Jumlah ini melampaui janji gubernur untuk menciptakan 100.000 wirausaha baru di Jabar.