Pilgub Jabar

Sudrajat: Ventilasi, Instalasi dan Sanitasi di Pasar Tradisional Semua Memprihatinkan

"Saya dari Pasar Cisarua (Bogor), dari Pasar Subang (Kabupaten) sekarang di Pasar Majalaya, semua aspirasi pedagang sama,

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mumu Mujahidin
Calon gubernur Jawa Barat nomor urut tiga, Sudrajat didampingi politikus Partai Gerindra, Rachel Maryam mengecek kondisi Sungai Citarum dan Pasar Tradisional Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jumat (16/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, MAJALAYA - Calon gubernur Jabar nomor urut 3, Sudrajat didampingi kader Partai Gerindra Rachel Maryam mengecek kondisi Sungai Citarum dan Pasar Tradisional Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jumat (16/3/2018). Sudrajat menilai Pasar Majalaya belum ada perubahan dari 30-20 tahun lalu.

"Saya lihat ventilasi (udara), instalasi (listrik) dan sanitasi (air) semua itu betul-betul memprihatinkan. Saya lihat ini dari 20-30 tahun lalu tidak ada perubahan. Kadang-kadang rakyat menanyakan para pemimpin ini pada kemana sih?" kata Sudrajat di Pasar Majalaya, Jumat (16/3/2018) siang.

Menurutnya, Pemprov Jabar bersama Pemkab Bandung harus memerhatikan pembangunan pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan satu ekonomi kerakyatan yang dikelola oleh masyarakat kecil.

Baca: Bibit Siklon Tropis Terpantau BMKG, Jabar Berpotensi Hujan Lebat

Oleh karena itu pasar harus dibangun lebih modern dalam segi fasilitasnya. Sudrajat menilai ekonomi kerakyatan ini kerap digadang-gadang oleh para pemimpin namun pada kenyataannya itu hanya slogan dan jargon saja.

"Saya dari Pasar Cisarua (Bogor), dari Pasar Subang (Kabupaten) sekarang di Pasar Majalaya, semua aspirasi pedagang sama, jangan direlokasi karena mereka sudah bertahun-tahun di situ. Tetapi yang paling baik itu dibangun dengan pasar yang lebih modern dalam hal infrastruktur dan fasilitasnya," tuturnya.


Apalagi nanti, kata Sudrajat, akan memasuki era informasi dan modernisasi sehingga infrastruktur dan fasilitas pasar menjadi sangat penting. Termasuk memfasilitasi para pedagang kaki lima (PKL).

Sementara sejumlah pedagang mengeluhkan pasar tradisional yang tengah sepi pembeli. Selain itu para pedagang juga mengeluhkan rencana relokasi yang disampaikan Pemkab Bandung pada awal tahun kemarin.


"Dulu sempat ramai mau dipindah, malah sudah ditagih DP 30 persen tapi enggak ada yang mau bayar. Karena kami enggak mau pindah, mau di sini aja asal dibagusin (dibangun) aja. Di sana jauh belum tentu ada yang belanja juga, di sini kita sudah punya langganan. Kami menolak relokasi tapi kami ingin renovasi," tutur Tita Yuluanti (38), seorang pedagang ikan di Pasar Majalaya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved