Berencana Temui Kim Jong Un, Donald Trump Pecat Menlu AS Lewat Twitter

Pencopotan Tillerson merupakan puncak dari ketegangan berbulan-bulan antara Menteri Luar Negeri dengan Trump.

Editor: Yudha Maulana
Twitter
Donald Trump 

TRIBUNJABAR.ID - Setelah terlibat konflik berkepanjangan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mencopot Rex Tillerson dari jabatan menteri luar negeri, Selasa (13/3) waktu setempat atau Rabu WIB.

Uniknya pemecatan dilakukan Trump melalui akun Twitternya, sedang Rex Tillerson baru diberitahu mengenai pemecatan itu setelah Presiden membuat status di sosial media.

Sebagai menteri luar negeri (menlu) yang baru, Trump menunjuk Mike Pompeo, Direktur Central Intellingence Agency (CIA).

Sedangkan posisi Pompeo bakal digantikan wakilnya, Gina Haspel. Manakala penunjukkan Haspel disetujui Kongres AS, ia akan menjadi perempuan pertama yang mempimpin dinas intelijen kondang tersebut.

Baca: Hotman Paris Sampai Melongo dan Batuk karena Bongkar Rahasia Menakjubkan Sandiaga Uno, Ahok Lewat!

Baca: Harga Cabai di Cimahi Melonjak Dua Kali Lipat, dari Rp 30 Ribu menjadi Rp 60 Ribu Perkilogram

Baca: Rachel Maryam: Gerindra Harus Menang di Jawa Barat, Target Kami Jadikan Prabowo Presiden RI 2019

"Mike Pompeo, Direktur CIA, akan menjadi menteri luar negeri yang baru. Dia akan menjalankan tugas yang luar biasa. Terima kasih atas pengabdian Rex Tillerson! Gina Haspel akan menjadi direktur baru CIA, dan perempuan pertama yang dipilih. Selamat untuk semua!" Begitu bunyi status Trump di Twitter, yang diunggah pada pukul 05.44, Selasa (13/3) waktu setempat.

Pencopotan Rex Tillerson terjadi di tengah rencana pertemuan Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Trump dijadwalkan bertemu Kim pada akhir Mei mendatang.

Pencopotan Tillerson merupakan puncak dari ketegangan berbulan-bulan antara Menteri Luar Negeri dengan Trump.


Kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengatakan dirinya menghormati kecerdasan Tillerson dan tetap berhubungan akrab dengan mantan petinggi perusahaan minyak itu.

"Saya rasa Rex akan jauh lebih bahagia sekarang," kata Trump.

Dalam pernyataan perpisahan, Tillerson mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika, staf Departemen Luar Negeri, dan jaringan diplomatik negara tersebut.

Baca: Menakar Nasib Victor Igbonefo di Persib Bandung, Kontrak Jangka Panjang yang Tak Sesuai Harapan

Baca: PKS NTB Laporkan Fahri Hamzah ke Polisi karena Dugaan Pencemaran Nama Baik

Namun dia sama sekali tidak mengucapkan rasa terima kasih kepada Donald Trump.

Satu-satunya penyebutan nama Trump muncul ada di bagian atas pernyataan, yaitu Tillerson menyatakan menjelang siang, Selasa, Presiden menghubungi dirinya dari pesawat kepresidenan Air Force One untuk menyampaikan pencopotan dirinya.

Pemberitahuan baru dilakukan setelah beberapa jam Trump mengunggah pernyataan di Twitter mengenai pemecatan Rex Tillerson.

Seorang pejabat senior pemerintah Ameriksa Serikat (AS) menyatakan Trump merasa waktu yang tepat untuk mencopot Tillerson karena saat ini tengah berlangsung persiapan perundingan dengan penguasa Korea Utara dan berbagai perundingan mengenai perdagangan.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengungkapkan Kepala Staf Kepresidenan John Kelly pernah menyampaikan informasi kepada Tillerson mengenai pencopotan menteri luar negeri, namun tidak memberitahu waktunya.

Wakil Menteri Luar Negeri untuk Diplomasi Publik, Steve Goldstein, mengatakan Tillerson tidak mengetahui alasan di balik pemecetan dirinya.

Goldstein mengatakan Tillerson diberitahu mengenai pemecatannya pada Selasa pagi waktu setempat. Beberapa saat kemudian Goldstein juga dipecat.

Soal Iran-Korut

Ketika ditanya bagaimana Tillerson mengetahui pemecatannya, Trump mengatakan Rex dan dirinya telah lama membahas hal ini.

Ia menyebut satu topik yang menjadi pangkal persengketan antara mereka yaitu kesepakatan nuklir Iran.

"Kami (Trump dan Rex) sama sekali tidak mempunyai pemikiran yang sama. Dengan Mike Pompeo, kami memiliki proses berpikir yang sama," kata Trump.

Oleh karena itu Trump menginginkan Pompeo menjadi menteri luar negeri sejak beberapa bulan lalu.

Kemarahan Trump pada Rex Tillerson terkuak ke publik ketika Menteri Luar Negeri menyebut Presiden sebagai orang tolol.

Para pejabat di Gedung Putih melihat perbedaan mereka tidak dapat didamaikan.

Orang dekat Trump mengatakan sudah bukan rahasia lagi Tillerson ingin menangani kebijakan luar negerinya sendiri, tanpa Presiden.

Trump dan orang-orang dekatnya telah berupaya mendinginkan suasana panas di Gedung Putih.

Dalam unggahan di Twitter saat itu Trump juga menampik adanya kekacauan.

"Tidak ada kekacauan, hanya muncul energi besar," tulis Trump di akun Twitternya.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn, penasihat ekonomi utama Trump, mengundurkan diri dari Gedung Putih pekan lalu setelah terjadi perselisihan mengenai tarif baru baja dan aluminium.

Hope Hicks, Direktur Komunikasi Trump dan kepercayaan lama, juga mengundurkan diri akhir bulan lalu.

Pendamping pribadi Trump, John McEntee, dipecat pada Senin lalu.

Josh Raffel, seorang juru bicara senior yang bekerja secara ekstensif pada perempuan Trump dan penasihat senior Ivanka Trump, meninggalkan Gedung Putih bulan lalu.


Tillerson telah mempelopori kampanye untuk menekan Korea Utara dan berupaya membawa negara komunis itu ke meja perundingan.

Menurut informasi, isu Korea Utara adalah satu-satunya faktor terbesar dalam penggulingan Tillerson.

Trump mengatakan kepada para pembantunya perbedaan mengenai bagaimana dan kapan mengadakan pembicaraan dengan Kim Jong Un merupakan faktor yang mengganjal selama berbulan-bulan.

Trump menyebut Tillerson punya pandangan berbeda dengan dirinya. (cnn/feb)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved