Pendiri Matahari Tewas di Ciliwung
Sebelum Ajal Menjemput, Hari Darmawan Ungkap Siapa yang Akan Mengurusi Taman Wisata Matahari
Hari menyadari harus ada orang yang melanjutkan perjuangannya mengelola TWM. Ia tidak menyerakhan TWM kepada anaknya tapi kepada orang-orang ini.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.ID - Pengusa Hari Darmawan telah berpulang.
Pendiri Matahari Department Store itu ditemukan tak bernyawa di Sungai Ciliwung, Sabtu (10/2/2018), tidak jauh dari vila miliknya di kawasan Cisarua, Bogor.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya pebisnis asal Makassar itu.
Punya Harta Melimpah, Mengapa Hari Darmawan Pilih Tinggal di Rumah Kecil? Alasannya Sesederhana ini https://t.co/QPYj3b0tGl via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 10, 2018
Dugaan sementara, Hari meninggal akibat terjatuh ke sungai saat hendak melihat kondisi air yang meluap.
Diketahui, pada malam hari sebelum ditemukan meninggal, Hari memang berada di vilanya yang berdekatan dengan Sungai Ciliwung.
Malam itu, kondisi cuaca di kawasan puncak sedang hujan deras sehingga menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Diduga, Hari yang penasaran ingin melihat kondisi sungai justru tercebur.
"Itu masih dugaan sementara, diduga beliau (Hari Darmawan) kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh ke dungai Ciliwung yang saat itu arusnya sedang deras," ungkap Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari, Ilham Fadjriansyah.
Seusai ditemukan, jenazah Hari kemudian dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Ciawi sebelum ditempatkan di rumah duka di kawasan Bogor.
Ilham menjelaskan, awalnya jenazah akan dibawa ke Bali pada Minggu (11/2/2018), namun ada perubajan jadwal.
"Jadinya dibawa ke Bali hari ini, sekitar pukul 16.00 WIB," ujar Ilham kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (10/3/2018).
Baca: Urutan Kejadian Tewasnya Hari Darmawan, Pendiri Matahari Department Store
Baca: Jadi Pelopor Toko Ritel, ini Muasal Nama Matahari Department Store yang Didirikan Hari Darmawan

Meninggalnya hari Darmawan tentunya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Seperti diketahui, selama hidupnya, Hari merupakan seorang pebisnis sukses.
Ia jungkir balik mendirikan Matahari Department Store yang kemudian menjadi pelopor toko ritel di Indonesia.
Sayangnya di penghujung tahun 1990-an, Hari menjual sebagian besar saham Matahari kepada James Riady melalui Lippo Group.
Banyak pihak menduga, Hari Darmawan sengaja menjual Matahari Department Store karena terlilit utang kepada Lippo Group yang hampir mencapai 1 triliun rupiah.
Ada juga pihak yang menduga penjualan Matahari Department Store merupakan strategi dari James Riady karena perkembangan Matahari membuat Wal-Mart terus menerus merugi.
Namun demikian Hari Darmawan masih menjadi presiden direktur Matahari Department Store hingga tahun 2001.
Baca: Jungkir Balik Bangun Matahari Grup, Hari Darmawan Wariskan Hal Spesial Ini kepada Sang Putri
Baca: Begini Kondisi Villa yang Diduga Jadi Lokasi Terceburnya Hari Darmawan ke Sungai Ciliwung
Hari kemudian mendirikan perusahaan baru bernama Pasar Swalayan Hari-hari.
Ayah empat anak itu juga merambah ke bisnis lain di bidang pariwisata.
Pada tahun 2007, ia mendirikan Taman Wisata Matahari (TWM) yang berlokasi di kawasan puncak Bogor.
Uniknya, dalam pembangunan TWM, Hari tidak menggunakan jasa konsultan, arsitek, dan kontraktor besar.
Ia justru memilih memberdayakan tenaga penduduk sekitar. Alasannya, Hari ingin menekan biaya pembangunan sekaligus meningkatkan kondisi perekonomian penduduk setempat.

Hari mengaku, selama pembuatan TWM ia diberi kemudahan oleh Tuhan dan menganggap hal itu adalah sebuah keajaiban.
"Saya bikin (TWM) begitu gampang dan disukai orang lho," ujar Hari dalam sebuah wawancara dengan Filantropi pada tahun 2017 lalu.
Dalam menjalankan bisnis pariwisata ini, Hari sekaligus melaksanakan misi sosialnya.
Ia ingin membantu penduduk dalam hal ekonomi.
Baca: Terungkap! Kronologi Meninggalnya Pendiri Matahari Departement Store versi Manajemen TWM
Baca: Biografi Hari Darmawan, Pendiri Matahari Department Store yang Ditemukan Tewas di Sungai Ciliwung
Untuk tiket masuk ke TWM contohnya, Hari mematok harga berbeda bagi wisatawan lokal dan asing.
Pengunjung yang didapatnya pun sungguh fantastis.
Menurutnya, pada akhir pekan, TWM bisa didatangi sampai 40 ribu pengunjung.
Hal itu membuat bisnis Hari meningkat waktu demi waktu.
Namun di samping hal itu, Hari menyadari harus ada orang yang melanjutkan perjuangannya mengelola TWM.
Hari menjelaskan, anak-anaknya tidak akan terjun mengurusi karena mereka sudah mempunyai bisnis sendiri.
"Saya sudah pikirkan saat pertama saya buat tempat ini (TWM). Karena anak saya seperti burung yang sudah besar, dia bisa terbang dan jauh dari bisnis saya," kata hari.
Solusinya, Hari menyiapkan beberapa orang untuk dibina sedemikian rupa agar nantinya siap melanjutkan bisnis TWM.
Asal Anda tahu, orang-orang yang disiapkan Hari ini adalah penduduk setempat yang dinilai mempunyai kemampuan dan berhati baik.
"Saya tahu anak-anak ini punya hari nurani dan kebanyakan anak-anak ini dari muda, dari bawah," ujar Hari.
"Jadi saya membina mereka dari sekarang hingga 10 tahun lagi. Jadi mereka yang menjalankan mewakili owner Hari Darmawan, bukan anak saya. Ini akan saya buat satu grup kurang lebih saya bisa 10 orang," tambahnya.