Pilgub Jabar
Sudrajat Sebut Panjangnya Rantai Distribusi, Buat Petani Sulit Sejahtera
Calon Gubernur Jawa Barat, Sudrajat, merasa kalau panjangnya rantai distribusi pertanian membuat para petani sulit sejahtera.
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Isal Mawardi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat, Sudrajat, merasa kalau panjangnya rantai distribusi pertanian membuat para petani sulit sejahtera.
Karena petani menjual hasil panennya dengan harga murah ke pengepul atau tengkulak, sedangkan tengkulak mengeluarkan harga mahal kepada masyarakat.
Dari rilis yang Tribun Jabar terima, Sudrajat mengatakan, pertanian di Jawa Barat harusnya lebih mengedepankan industrilisasi pertanian sehingga harga hasil panen juga makin tinggi.
Hari Musik Nasional: Jasa Abadi Wage Rudolf Supratman untuk Indonesia https://t.co/zzWSejOEDa via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 9, 2018
"Pertanian kita ke depan harus menerapkan industri pertanian. Artinya petani itu tidak boleh menjual barang mentah. Tapi yang dijual adalah barang yang sudah jadi sehingga petani memiliki nilai tambah," ujar Sudrajat di KBB, Jumat (8/3/2018).
Lelaki purnawirawan TNI AD itu menjelaskan kalau dengan adanya pengindustrian seperti itu, maka rantai industri tersebut dapat dipotong.

Sehingga petani menjual hasil panennya langsung ke masyarakat, mini market, bahkan super market. Hal tersebut membuat pendapatan petani lebih besar dibandingkan hanya dibeli oleh tengkulak.
Baca: Terinspirasi Gerakan 212, Matahari Asyik Siap Menangkan Sudrajat-Syaikhu
"Dengan dikemas, petani jadi punya nilai tambah. Rantai distribusi juga dapat dipangkas. Selama ini kan rantainya terlalu panjang. Kalau seperti itu, petani kita bisa sejahtera," tegas Sudrajat.