Nasihat Ustaz Hanan Attaki: Mari Kita Bangun Sebuah Tren, yaitu Tren Salat Berjamaah di Masjid

Ustaz Hanan Attaki membangkitkan semangat jemaah untuk melakukan salat di masjid.

Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Kolase Tribun Jabar
Ustaz Hanan Attaki 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Salat berjamaah memiliki keutamaan dibanding salat seorang diri dengan selisih 27 derajat sebagaimana sering kita dengar.

Disamping itu, orang yang menunggu salat di masjid juga akan mendapat pahala dan doa malaikat.

Begitu pula ketika seseorang sudah berjalan dari rumahnya menuju masjid, itu pun sudah dihitung pahalanya.

Mengutip cuplikan ceramah Ustaz Hanan Attaki yang diunggah oleh akun youtube Muslim.id

Dalam ceramahya ia mengatakan, salat berjamaah di masjid memiliki keutamaan dibanding salat sendirian di rumah.

Ustaz Hanan Attaki membangkitkan semangat jemaah untuk melakukan salat di masjid.

"Mari kita bangun sebuah tren, yaitu tren salat berjamaah di masjid, terutama salat subuh," kata ustaz Hanan Attaki.

Efek dari salat berjamaah, kata Ustaz Hanan Attaki, akan mendatangkan keberkahan dari langit.

Selain itu, orang yang melaksanakan salat berjamaah di masjid akan punya citra yang baik.

"Dan kita tampilkan orang yang ke masjid itu akhlaknya baik, jadilah orang yang ke masjid itu keren. Orang yang ke masjid itu penampilannya rapi, Orang yang ke masjid itu berprestasi. Orang yang ke masjid itu suka membantu orang lain. Orang yang ke masjid itu akhlaknya mulia, kesimpulannya orang yang ke amsjid itu keren," katanya.

Lihat Video:

Hadis Salat Berjamaah:

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Salat seseorang dengan berjamaah lebih banyak pahalanya daripada salat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk salat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan salat selama ia menunggu hingga salat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendoakan orang yang senantiasa di tempat ia salat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari no. 477 dan Muslim no. 649).

Mengutip dari Rumaysho.com, inilah faedah dari hadis di atas:

1. Bolehnya melaksanakan salat di pasar, meskipun saat itu hati terkadang tersibukkan dengan urusan duniawi dan kurang khusyuk sehingga kurang disukai.

2. Salat berjamaah lebih utama daripada salat sendirian yaitu 25, 26, atau 27 derajat sebagaimana disebutkan dalam riwayat lainnya.

3. Hukum salat jemaah bagi pria adalah fardhu ‘ain menurut pendapat yang lebih kuat.

Hal ini telah dijelaskan oleh Rumaysho.com pada tulisan “Hukum Shalat Jama’ah”.

Sedangkan bagi wanita tidaklah dihukumi wajib sebagaimana diterangkan dalam tulisan “Shalat Jama’ah bagi Wanita”, bahkan salat wanita lebih baik di rumahnya.

Sedangkan hadis ini yang menerangkan pahala salat jemaah 20 sekian derajat daripada salat sendirian tidak menunjukkan bahwa hukum salat jamaah itu sunnah (dianjurkan).

Dalil lain menunjukkan bahwa hukum salat jamaah itu wajib ‘ain karena ada ancaman keras bagi yang meninggalkan salat jamaah dan orang buta yang mendengar azan masih disuruh untuk menghadiri salat berjamaah.

Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali hafizhohullah berkata, “Orang yang melaksanakan shalat sendirian masih sah, namun dihukumi berdosa karena ia telah meninggalkan shalat berjamaah. Wallahu a’lam.” (Lihat Bahjatun Nazhirin, 1: 38).

Ini tentu bagi yang meninggalkan salat berjemaah tanpa ada uzur.

4. Niat yang membuat seseorang pergi keluar hingga menunggu salat dinilai berpahala.

Jika seseorang keluar rumah tidak berniat untuk salat, tentu tidak mendapat pahala seperti itu.

Sehingga benarlah Imam Nawawi memasukkan hadis ini dalam kitab beliau Riyadhus Sholihin pada hadis no. 10 di Bab “Ikhlas dan Menghadirkan Niat”.

5. Salat lebih utama dari amalan lainnya karena terdapat doa malaikat di sana.

6. Di antara tugas para malaikat adalah mendoakan kebaikan pada orang-orang beriman.

Doa ini ada selama seorang yang salat tidak berbuat kejelekan di masjid dan selama ia terus berada dalam keadaan suci (berwudu).

7. Hadis ini menunjukkan keutamaan menunggu salat. Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Jika seseorang menunggu salat dalam waktu yang lama, setelah sebelumnya melakukan salat tahiyatul masjid dan berdiam setelah itu, maka akan dihitung pahala salat.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 1: 74).

Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Hanya Allah yang memberi taufik dan petunjuk.

Referensi:

Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhish Sholihin, Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al Hilaliy, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1430 H, 1: 37-38.

Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhish Sholihin, Dr. Musthofa Al Bugho, dll, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 17.

Syarh Riyadhish Sholihin, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, terbitan Madarul Wathon, cetakan tahun 1426 H, 1: 73-74.

Sumber : https://rumaysho.com/3412-renungan-untuk-rajin-shalat-berjama-ah-di-masjid.html

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved