Masa Lalu Bripda Asrul Memilukan, Rela Menanggung Beban Berat Ini Demi Jadi Polisi, Kasihan!

"Sabar ya Nak, makan apa adanya," kata Bripda Asrul menirukan ucapan ibunya...

Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Tribun Timur
Bripda Asrul (20) dan ayahnya, Syamsuar (45) usai resmi jadi polisi, Selasa (6/2/2018). 

TRIBUNJABAR.ID - Bripda Asrul, polisi muda asal Makassar ini masih menjadi sorotan.

Pasalnya, tindakan tak terduga yang dilakukannya secara spontan mengundang perhatian ribuan orang.

Ia memeluk dan mencium kaki Ayahnya, setelah dilantik menjadi polisi.

Tindakannya menarik perhatian ribuan pasang mata.

Kisah haru pasangan ayah dan anak ini, bahkan viral di media sosial.

Kini, namanya populer sebagai anak yang berbakti.

Bripda Asrul memang memiliki kehidupan yang tak semewah teman-temannya. Ayahnya berprofesi sebagai pemecah batu.

Dilansir dari Kompas.com, sang ayah, Syamsuar mengaku tak berpenghasilan tinggi.

Ia hanya kerja serabutan, memulung besi tua kemudian dijual.

Jika tak ada kerjaan, Syamsuar menjadi tukang ojek yang menghasilkan uang kira-kira Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.

Bripda Asrul bahkan mengaku untuk makan sesuap nasi pun susah.

Bripda Asrul harus bertahan hidup memakan nasi yang berkutu.

Baca: Dulu Menderita di Jalanan, Kini Jadi Penyanyi Terkenal dan Kaya Raya, No 5 Paling Melegenda

Baca: Hari Musik Nasional - Ini Musisi yang Kematiannya Menggemparkan, No 5 Jadi Misteri & Kontroversi

Baca: Banjir di Dayeuhkolot Meluas, Ketinggian Air Mencapai Selutut hingga Sepinggang Orang Dewasa

Namun, Bripda Asrul tak pernah mengeluh. Ia selalu memegang pesan dari ibunya agar selalu sabar dan bertahan.

"Sabar ya Nak, makan apa adanya," kata Bripda Asrul menirukan ucapan ibunya.

Kisah Bripda Asrul tak berhenti di sini. Ia bahkan menghabiskan masa belianya menjadi kuli bangunan.

Hasil jerih payah dan keringatnya ini, ia tabungkan untuk meraih cita-citanya.

Ya, Bripda Asrul memendam impian menjadi seorang polisi hebat.

Berbekal celengannya, ia nekat mendaftar ke Sekolah Calon Bintara (Secaba) Polri di SPN Batua Sulawesi Selatan.

Tabungannya itu digunakan untuk kebutuhan administrasi dan biaya makan selama proses pendaftaran.

Walaupun beredar kabar terkait isu uang daftar polisi yang mahal, ia tak peduli.

Ia hanya mengandalkan tekad dan doa kedua orangtuanya.

Ternyata, Bripda Asrul pernah gagal sebelumnya.

Namun, ia tak pernah menyerah dan terus berjuang hingga lolos menjadi seorang penegak hukum.

Syamsuar tak menyangka sang anak memiliki nasib baik.

Kekuatan doa Syamsuar dan istrinya membuat sang anak mampu meraih cita-citanya.

"Ibuku mengiriku doa Alfatihah sebanyak 1.000 kali saat mendaftar. Pesannya ibu, terus saja berusaha dan ada Allah yang sudah mengatur semuanya. Ditambah juga nazar ayahku, beribadah terus jika saya lulus," ujar Bripda Asrul.

Perjuangan Bripda Asrul tak mudah, dibutuhkan keteguhan dan kegigihan.

Semoga menginspirasi Anda!

Baca: Mario Gomez Incar Stadion Bersejarah sebagai Tempat Latihan Rutin Persib Bandung

Baca: Sudrajat Sebut Zonasi dan Tata Kelola Pertanian Kunci Kesejahteraan Petani

Baca: Setelah Dilantik, Kepala BNN Heru Winarko Lakukan Kunjungan Pertama ke Bandung

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved