Pilgub Jabar

Hasanah Siapkan 7 Program Unggulan, dari JabarSebeuh sampai Molotot.com

Di antaranya tentang irigasi, penyusutan lahan pertanian akibat modernisasi dan alih fungsi lahan menjadi properti ataupun industri.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Ferry Fadhlurrahman
Mendapatkan nomor urut dua di Pilgub Jabar, pasangan Hasanah (Tb Hasanuddin-Anton Charliyan) mengaku puas dengan hasil undian ini. Selain itu, PDIP sebagai partai pengusung juga mempunyai makna sendiri untuk nomor dua, GOR Arcamanik, Senin (13/2/2018) 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Jawa Barat memiliki lahan pertanian luas, yang memungkinkan bisa menyuplai, bahkan mengekspor bahan pangan. Jawa Barat sejak dulu dikenal sebagai daerah lumbung padi Nasional.

Meski begitu, berbagai persoalan terus mengancam pertanian di Jawa Barat.

Di antaranya tentang irigasi, penyusutan lahan pertanian akibat modernisasi dan alih fungsi lahan menjadi properti ataupun industri.

Hal ini yang kemudian menjadi perhatian bagi calon Gubernur Jawa Barat, Tubagus (TB) Hasanuddin yang kerap disapa Kang Hasan.

Menurutnya, jumlah petani yang kian menyusut mengingat suramnya masa depan petani. Padahal keberadaan petani dan ketahanan pangan penting untuk ketahanan nasional.

Menyikapi hal ini Kang Hasan bersama wakilnya Anton Charlian (HASANAH) memberikan perhatian khusus.

Baca: Amarah Memuncak! Seorang Ayah Tega Potong Tangan Anaknya, Kisah di Baliknya Memilukan

Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Robohkan Tembok di Dayeuhkolot

Perhatian khusus untuk petani dan ketahanan pangan dengan menggulirkan JabarSebeuh. Selasa (7/3/2018) siang, Kang Hasan menyempatkan diri bertemu dengan para petani di Desa Cilangkap, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, Kang Hasan menjelaskan JabarSeubeuh merupakan program yang diarahkan untuk memberikan akses kepada masyarakat memperoleh pangan yang layak dan cukup.

Program JabarSeubeuh , kata Kang Hasan, di antarnya memperbaiki irigasi dalam rangka dukungan terhadap pasokan air di daerah pertanian.

Selanjutnya adalah memberikan subsidi pupuk , sarana pertanian dan bibit untuk petani secara gratis. Ini penting agar petani tidak merugi dan terus menjadi tidak berdaya.

Selain itu pihaknya akan menyiapkan program pinjaman modal untuk petani dan nelayan tanpa agunan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bumdes dan kelompok tani.

"Agar petani kita bisa memiliki sejajar dengan para tengkulak sehingga asa keadilan antara petani dan konsumen dengan memotong para spekulator," ungkap Kang Hasan.

Baca: Miris! Seorang Ibu di Surabaya Rela Jual Ginjal Demi Beli Ponsel untuk Anaknya

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved