Penyuapan Masih jadi Kasus Korupsi yang Paling Sering Terjadi

"Kalau dari data yang dilansir KPK, pertama, kasus penyuapan, kedua, kasus pengadaan barang dan jasa, ketiga, terkait perizinan," ujar Guntur

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Isal Mawardi
ILustrasi Korupsi Kepala Daerah dan Pilkada 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus suap menjadi kasus korupsi yang paling sering terjadi.

Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Bidang Pencegahan KPK, Guntur Kusmeiyano, setelah pertemuan dengan Sekda Pemprov Jabar, Iwa Karniwa, di Gedung Sate, Selasa (6/3/2018).

"Kalau dari data yang dilansir KPK, pertama, kasus penyuapan, kedua, kasus pengadaan barang dan jasa, ketiga, terkait perizinan," ujar Guntur Kusmeiyano.

Guntur juga mengatakan sebanyak 32 persen kasus yang ditangani KPK adalah aktor politik.

Oleh karena itu, KPK berniat mencegah korupsi dari hulu.

Baca: Wali Kota Kendari Ditangkap KPK Diduga Terkait Tindak Penyuapan

Rencananya pada 17 April 2018, KPK berencana memgumpulkan calon kepala daerah untuk edukasi mengenai korupsi.

Selain politisi, edukasi juga perlu dilakukan pada generasi muda.

Sekda Pemprov Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengatakan edukasi politik harus dilakukan sejak seseorang masih berada di bangku SMA/SMK, untuk mencegah korupsi dari hulu.

"Harus disiapkan kader dari awal dari SMA/SMK atau mahasiswa agar tidak apolitik. Bagaimanapun aktivitas kehidupan bersentuhan dengan politik," ujar Iwa Karniwa setelah pertemuan dengan KPK di Gedung Sate.

Iwa Karniwa juga menyebut edukasi politik juga bisa mencegah pelajar mendapat informasi yang tidak benar dari seorang politisi.


Dalam edukasi politik, Pemprov Jabar akan bekerja sama dengan KPK untuk menyelenggarakan edukasi politik, termasuk hal-hal yang mengandung unsur korupsi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved