Model Dylan Sada Babak Belur Dianiaya Kekasih, Begini Perjalanan Kariernya, Sempat Kabur dari Rumah

Wanita berusia 34 tahun ini merupakan seorang model sekaligus aktifis digital yang meniti kariernya di New York.

Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
Instagram
Dylan Sada 

Dia mengaku sangat bodoh karena sudah terlalu cinta dengan pasangannya dan menganggap dia bisa berubah.

Lebih lanjut, Dylan menganggap kekerasan verbal (perkataan) justru lebih buruk dibanding kekerasan fisik.

Bekas luka dan memar bisa hilang, tapi rasa sakit di dalam hati akan bertahan selamanya.

Berikut curahan hati Dylan Sada soal kekerasan yang dialaminya:

"the only reason why im posting this is because I dont want anyone to go through this, suffer what I suffered.

when the first physical abused happened I told him I want to leave him but i was verbally abused, i was scared.

I had to lie to modeling jobs offers that I had an accident, fell and hurt my face.
it happened again. i was pinned down, kneed and elbowed on the face so hard my tongue is cut. I was pulled by the hair so hard then slammed to the floor. I have a huge bump on my head I got a CT scan.

domestic abuse happens in real life, if you are going though even only verbally abused, please leave her or him. i was a fool who was in love who thought he can change.

im hurt and deeply heartbroken but im done hiding this pain. seek help, free yourself if you can.
verbal abuse to me is worst than physical abuse, scars and bruises go away but the pain inside last forever."

(Satu-satunya alasan kenapa saya mengunggah hal ini karena saya tidak mau orang lain mengalami hal serupa, menderita seperti yang saya rasakan.

Saat kekerasan fisik pertama kali terjadi, saya bilang kepadanya bahwa saya ingin meninggalkannya tapi ternyata saya mengalami kekerasan verbal (diancam), saya sangat takut.

Saya harus berbohong kepada manajemen modeling bahwa saya kecelakaan, terjatuh dan melukai wajah saya sendiri.

Hal itu terjadi lagi. Saya dipukuli, diikat dan wajah saya ditampar sangat keras hingga lidah saya terpotong. Rambut saya dijambak sangat keras hingga saya terjatuh ke lantai. Di kepala saya sempat ada benjolan besar, terpaksa saya harus melakukan CT Scan.

Kekerasan dalam suatu hubungan benar-benar terjadi di kehidupan nyata. Jika kamu mengalami hal serupa meski hanya kekerasan verbal, tolong tinggalkan dia. Saya sangat bodoh karena terlalu cinta dan berpikir bahwa dia bisa berubah.

Saya sakit dan hati saya sangat terluka tapi berusaha untuk menyembunyikan semua kesakitan ini. Meminta bantuan, bebaskan diri kamu jika kamu bisa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved