Telkom University Gelar Kompetisi Cari Peretas Terbaik, Grup Script Kitties Jadi Juara
Segala kemudahan yang disuguhkan internet bukan mustahil dapat jadi boomerang bagi penggunanya.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Kemajuan teknologi informasi, khususnya internet di era sekarang ini tidak dapat dipisahkan dari aktivitas generasi milenial.
Segala kemudahan yang disuguhkan internet bukan mustahil dapat jadi boomerang bagi penggunanya.
Untuk itu, Telkom University (Tel-U) menggelar kegiatan Cyber Security Competition ICS2C 2018, agenda tahunan berskala nasional.
Dalam kegiatan kompetisi itu, sebanyak 138 peserta yang terbagi dalam tim berusaha bersaing menembus ketahanan keamanan berlapis dari sebuah sistem siber yang disediakan oleh panitia penyelenggara.
Ditanya Pilih Hak Asuh Anak atau Harta Gono-gini, Ini Jawaban Tegas Nagita Slavina https://t.co/BvHiMySUHk @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 5, 2018
Rektor Telkom University, Muhammad Ashari, menjelaskan seminar dan kompetisi keamanan internet itu digelar untuk lebih memberi pemahaman terutama kepada para mahasiswa dan masyarakat tentang seluk beluk dunia internet dan cara memanfaatkannya.
"Kompetisi ini untuk mencari bakat-bakat potensial peretas di Indonesia. Para pelaku atau pengguna internet tahu manfaat dan bahaya dari internet," ujar Muhammad Ashari saat ditemui di Gedung Auditorium (Gedung K) Tel-U, Jalan Telekomunikasi, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Minggu (4/3/2018).
Ketua Penyelenggara ICS2C, Maman Abdurahman, mengatakan Cyber Security Competition ICS2C 2018 adalah kompetisi keamanan jaringan dan informasi berskala nasional yang mengangkat konsep Capture The Flag di babak penyisihan.
"Kompetisi ini terbuka untuk umum dalam bentuk tim yang terdiri dari 3 orang," ujar Maman di lokasi yang sama.
Gagasan Cyber Security Competition ICS2C 2018 dilatarbelakangi pemakai teknologi informasi yang masif dan insentif dalam bidang ekonomi, infrastruktur, dan pemerintahan tanpa keamanan yang memadai.
"Kebanyakan aplikasi-aplikasi untuk infrastruktur dan pemerintahan yang dikembangkan pihak developer saat ini belum mempunyai keamanan yang memadai. Bahkan kerentanan diperburuk dengan semakin mudahnya orang belajar IT dan adanya State Sponsored Actor (hacker yang disponsori negara) " ucapnya.
Baca: Inilah Potret Briptu Joddy Adhi, Suami Polwan Cantik Bripda Ismi Aisyah, Awas Bikin Iri Lho
Menurutnya, apabila infrastruktur dan sumber daya manusia yang ada tidak dipersiapkan dengan baik maka teknologi informasi bisa menjadi boomerang dan sumber permasalahan bagi negara.
Grup Script Kitties tampil sebagai pemenang Cyber Security Competition ICS2C 2018 setelah mengumpulkan nilai 2.750.
Meski meraih nilai yang sama, grup ONamaewa hanya berada di posisi dua sedangkan juara tiga diraih grup Alfatih dengan nilai 2.400. (*)