Lautan Sampah di Bojong Citepus Mulai Diangkut Petugas, Maksimal Angkut Dua Ritase
"Biasanya dibiarkan saja sampah surut, kalau sudah surut nanti sampah-sampahnya maju sendiri ke Citarum (masuk ke Citarum)," ujarnya
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, DAYEUHKOLOT - Lautan sampah yang tertahan di Jembatan Bojong Citepus RW 09, Kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, mulai diangkut menggunakan alat berat beckhoe dan dump truk, Minggu, (4/3/2018) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat, di lokasi menuturkan pengangkutan sampah sebanyak kurang lebih 30 ton ini menggunakan satu unit backhoe dan 8 unit dumptruk dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
"Tidak mungkin bisa selesai hari ini, karena banyaknya volume sampah ditambah akses ke TPA nya juga jauh. Paling maksimal hanya bisa 2 ritase saja. Kita akan lanjutkan besok," tuturnya.

Baca: Video Ganti Baju Cynthiara Alona Bikin Geger, Ternyata Penampakan Rumah Mewahnya Nggak Kalah Heboh
Sampah-sampah kiriman ini diangkut ke TPA Sarimukti Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat sehingga pengangkutan sampah ini memerlukan waktu cukup panjang.
"Sebagai program jangka pendek kami akan terus mengangkut sampah secara rutin dari setiap anak sungai dari hulu ke hilir. Jika ini kembali terjadi kami akan angkut lagi, sampai program jangka menengah/jangka panjang pemasangan jaring-jaring sampah dari pemerintah dibuat," tuturnya.
Dikatakannya, volume sampah kiriman yang tertahan di jembatan Bojong Citepus ini tampak bertambah cukup banyak, karena semalam terjadi hujan sangat deras di wilayah Bandung. Meski sudah diangkut dan ditarik menggunakan dumptruk, puluhan ton sampah ini masih tetap banyak.
Baca: Heboh! Helikopter Polda Dipakai Warga Sipil untuk Resepsi Pernikahan, Nasib Pilot Ini Terancam
Sementara menurut Ketua RT 04 Ayi Ahmad, kejadian seperti ini sudah sering terjadi setiap tahun saat musim hujan datang. Namun selama ini tidak pernah ada pengangkutan sampah baik oleh warga maupun pemerintah.
"Biasanya dibiarkan saja sampah surut, kalau sudah surut nanti sampah-sampahnya maju sendiri ke Citarum (masuk ke Citarum)," ujarnya di lokasi.