Tidak Ada Perayaan Cap Go Meh di Kabupaten Purwakarta, Ini Alasannya
Warga Tionghoa di Kabupaten Purwakarta, tidak melakukan perayaan untuk hari terakhir peringataan Tahun Baru Imlek
Penulis: Haryanto | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.CO.ID, PURWAKARTA - Warga Tionghoa di Kabupaten Purwakarta, tidak melakukan perayaan untuk hari terakhir peringataan Tahun Baru Imlek
Tidak seperti etnis Tionghoa di daerah lain, yang merayakan cap go meh secara meriah.
Hal tersebut dikatakan oleh seorang pengurus Kelenteng Shen Tee Bio di Purwakarta, Sholeh atau Cie Lien Ong.
Menurutnya, warga Tionghoa di Purwakarta merayakan cap go meh bergabung dengan warga di luar kota.
Baca: Pascabanjir Sampah Menumpuk, Pangdam III/Siliwangi Turut Bersih-bersih Citarum
"Kita di Purwakarta ngga ngerayain (Cap Go Meh), kami ikut merayakan bersama umat klenteng di daerah lain," katanya di klenteng yang terletak di Jalan Jendral Ahmed Yani Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta, Jumat (2/3/3018).
Oleh karena tidak adanya perayaan di daerahnya, pihaknya selalu berpartisipasi perayaan cap go meh di daerah lain.
Bahkan pada tahun ini, umat klenteng di Purwakarta akan bergabung ke Karawang dan Indramayu.
Detik-detik Tubuh Adik Olla Ramlan Hampir Tergilas Mobil Saat Syuting, Banyak yang Teriak Histeris https://t.co/TbUh7ht5pW via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 2, 2018
Di dua daerah tersebut, pihaknya akan turut serta memeriahkan cap go meh.
"Tahun ini kami gabung ke Karawang dan Indramayu, yang penting ikut memeriahkan dan turut berpartisipasi saja," ucapnya.
Jika memaksakan melakukan perayaan, kata Sholeh, dikhawatirkan mengganggu warga lain.
Tidak adanya lahan atau tempat, menjadi salah satu alasan pihaknya tidak melangsungkan perayaan.
Karena menurutnya, pada hari biasa pun, pusat kota di Purwakarta telah sering macet. Apalagi jika ditambah adanya perayaan cap go meh.