Ini yang Berbeda dari Perayaan Cap Go Meh di Wihara Dewi Welas Asih Cirebon

Ada yang berbeda dalam perayaan Cap Go Meh di Wihara Dewi Welas Asih, Jl Yos Sudarso, Kota Cirebon, Jumat (2/3/2018).

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
tribunjabar/ahmad imam baehaqi
Cap Go Meh di Cirebon 

Di antara anak-anak yang membawa joli itu terlihat gadis kecil yang didandani seperti Dewa Nacha.

Ia tampak cantik dan mengenakan kaus merah, tangannya memegang sebuah tombak bermata tajam dan bergelombang seperti keris.

"Sebagai orang tua saya sangat mendukung. Ini juga menjadi pembuktian joli itu tidak berat, karena anak-anak saja bisa membawanya," ujar Lili Kurniawan, ibu kandung Veronica, gadis kecil yang berdandan seperti Nacha itu.

Ia mengatakan, dua adik Veronica, yakni Niko dan Edward turut membawa joli Dewa Nacha.

Ketiganya telah berlatih selama satu bulan terakhir di Wihara Dewi Welas Asih.

Sedikitnya ada 16 patung dewa diarak menggunakan tandu merah.

Tandu itu dihiasi dengan pita, bendera dan bunga warna-warni.

Sementara patung dewa tersebut tampak dipasangi rangkaian bunga.

Saat diarak, sesekali para peserta terlihat menggoyang-goyangkan tandu itu.

Teriakan yel-yel seolah membuat mereka tampak semangat, meski cuaca tengah terik-teriknya.

Sementara kereta kencana dari Keratuan Singapura berada di barisan depan.

Persis setelah tim drum band dari AKMI Suaka Bahari, Kota Cirebon.

Kereta kencana itu tampak dikawal puluhan prajurit Keratuan Singapura.

Mereka terlihat gagah. Dua orang pria duduk di atas kereta kencana yang ditarik oleh empat pengawal itu.

Para pengunjung yang memadati jalan pun tampak kagum melihat kereta kencana itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved