Pergerakan Tanah di Sumedang

Cara Unik Pelda Maman Bangkitkan Semangat Anak-anak Korban Pergerakan Tanah Sumedang

"Dengan kegiatan ini, trauma anak itu mudah-mudahan maksimalnya hilang, kalau pun tidak hilang minimalnya berkurang," ujar Jaja Sukmana.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Seli Andina Miranti
Pelda Maman saat menghibur murid-murid SDN Cimanintin untuk menghilangkan trauma para murid pada bencana, Kamis (1/3/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sempat terganggu selama dua hari akibat bencana pergerakan tanah, hari ini, Kamis (1/3/2018), kegiatan belajar mengajar di SDN Cimaningtin mulai berjalan kembali.

Pagi ini, anak-anak tidak langsung mendapatkan materi pembelajaran seperti pada hari-hari biasa, kegiatan belajar mengajar dimulai lebih siang dari yang biasanya.

Alih-alih belajar di dalam kelas, para murid dikumpulkan di lapangan sekolah untuk mendapatkan hiburan.

Baca: Setelah Terlilit Hutang Rp 25 Miliar, Model Angela Lee dan Suami Kembali Berurusan dengan Polisi

Baca: Calon Bupati Garut Soni Sondani Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Suap

Hal tersebut merupakan terapi untuk meredakan trauma para murid yang sebelumnya menjadi korban pergerakan tanah dan menyaksikan rumahnya ambruk.

Beberapa dari murid ini bahkan sempat membantu orangtua mereka mengangkut barang ke pengungsian.

Terapi diberikan oleh Pembantu Letnan Dua (Pelda) Maman, Personel Koramil Jatinunggal sekaligus Babinsa Desa Cimanintin, di lapangan sekolah.

Para murid diajak menyanyi bersama, menari bersama, hingga diberi pertanyaan-pertanyaan ringan. Pelda Maman bahkan 'mengorbankan tubuhnya' untuk digelantungi anak-anak tersebut.

Baca: Kabar Hoax Orang Gila Bersajam di Ponpes Cipasung , Penyebarnya Kini Ditangkap Polisi

Baca: Tangan Mario Gomez Kebal Sabetan Golok, Tak Percaya? Lihat Saja Aksinya

"Ini hanya inisiatif untuk membangkitkan semangat anak-anak setelah terjadi bencana saja," ujar Pelda Maman.

Jaja Sukmana (58), tenaga pengajar SDN Cimaningtin, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan hiburan bagi para murid.

"Dengan kegiatan ini, trauma anak itu mudah-mudahan maksimalnya hilang, kalau pun tidak hilang minimalnya berkurang," ujar Jaja Sukmana.

Dari 100 murid SDN Cimaningtin, 15 murid menjadi korban bencana pergerakan tanah sementara 27 murid lainnya terpaksa ikut mengungsi dengan orangtuanya.


Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved