Banjir di Kabupaten Cirebon

Kisah Menegangkan! Korban Banjir di Cirebon Ini Terjebak Hampir 12 Jam di Atap Rumah

Banjir merendam 20 ribu rumah warga di 8 kecamatan di Kabupaten Cirebon pada Kamis (22/2/2018) malam kira-kira pukul 23.00 WIB.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
ISTIMEWA
Banjir di Desa Ciledug Timur, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Kamis (22/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Banjir merendam 20 ribu rumah warga di 8 kecamatan di Kabupaten Cirebon pada Kamis (22/2/2018) malam kira-kira pukul 23.00 WIB.

Saat itu, di Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, semakin lama ketinggian air terus meningkat hingga mencapai 2 meter.

Sejumlah warga pun terjebak di atap rumahnya masing-masing hingga petugas datang untuk mengevakuasi.

"Di atap itu dari malam sampai siang," kata Iman Ratiman (30), seorang warga saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/2/2018).

Baca: Elvy Sukaesih Mendadak Muncul di Program Hitam Putih, Ratu Dangdut Ini Curhat Sambil Menangis

Saat itu, ia sudah berada di lantai 2 rumah saudaranya kira-kira sejak pukul 00.00 WIB.

Mereka baru dievakuasi pada Jumat pagi kira-kira pukul 07.00 WIB.

Namun, Iman sendiri baru beranjak dari rumah saudaranya itu kira-kira pukul 12.00 WIB.

Pasalnya, menurut Iman, di rumah saudaranya itu terdapat hampir 30 orang, sehingga harus dievakuasi bergantian.

"Di rumah itu sama tetangga dan saudara lainnya juga, yang dievakuasi pertama anak-anak sama orang tua," ujar Iman Ratiman.

Sisa-sisa barang milik korban banjir di Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Sabtu (24/2/2018).
Sisa-sisa barang milik korban banjir di Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Sabtu (24/2/2018). (tribunjabar/ahmad imam baehaqi)

Iman mengaku hanya bisa pasrah saat terjebak selama hampir 12 jam di lantai 2 rumah saudaranya itu.

Kala itu, ia selalu diliputi rasa waswas karena air tak kunjung surut dan bantuan tak jua datang.

Bahkan, selama terjebak Iman tak makan apapun.

"Anak-anak juga menangis minta makan, tapi tidak ada makanan," kata Iman Ratiman.

Usai banjir barang-barang di rumah Iman hampir semuanya rusak.

Bahkan, pakaian yang tersimpan di lemari pun kotor.

Tersisa yang menempel di badan saja.

Iman sendiri tampak bertelanjang dada dan badannya kotor bekas lumpur.

Celana panjang yang dikenakannya juga terlihat kotor bekas lumpur yang mengering.

"Alat elektronik rusak semua, pakaian tinggal ini saja," ujar Iman Ratiman.

Beruntung tidak ada harta miliknya yang hanyut terbawa banjir.

Iman sempat mengunci pintu rumahnya sebelum menyelamatkan diri bersama keluarganya.

Sementara Acih Karsih (50) dan Castini (60) mengaku sempat mengambil singkong dari halaman rumahnya sebelum menyelamatkan diri bersama Iman.

Singkong itu direbus dan dimakan bersama seluruh warga yang terjebak banjir.

"Singkongnya terlalu asin karena kebanyakan garam, tapi tetap dimakan nggak ada makanan lagi," ujae Castini.

Dibanding Iman, keduanya dievakuasi lebih dulu oleh petugas, yakni kira-kira pukul 07.00 WIB.

Personel Detasemen C Sat Brimob Polda Jabar saat mengevakuasi korban banjir di Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Senin (12/2/2018).
Personel Detasemen C Sat Brimob Polda Jabar saat mengevakuasi korban banjir di Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Senin (12/2/2018). (Tribun jabar/Ahmad Imam Baehaqi)

Mereka dibawa ke posko utama BPBD Kabupaten Cirebon di Balai Desa Cilengkrang.

Hingga Sabtu (24/2/2018) siang, banjir yang merendam rumah ketiganya telah surut.

Namun, harta benda milik mereka hampir semuanya rusak.

Selain itu, lumpur sisa banjir masih terdapat di rumah mereka dan warga lainnya di Desa Cilengkrang.

Warga pun mulai membersihkan lumpur sisa banjir dan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved