Pilgub Jabar
Ini Alasan Warga, Suka maupun Tidak Suka kepada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar
Masyarakat memilih para calon gubernur dan wakil gubernur ini dengan alasan kesukaan yang berbeda-beda.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar menjadi calon gubernur yang paling disukai masyarakat Jabar, dari hasil survei yang dirilis Indo Barometer di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (13/2/2018). Masyarakat memilih para calon gubernur dan wakil gubernur ini dengan alasan kesukaan yang berbeda-beda.
Survei tersebut menyatakan bahwa, publik yang suka pada Ridwan Kamil (89,3%) alasannya karena pintar dan cerdas (16,4%), tegas (13,1%), merakyat (9%). Sedangkan yang tidak suka (1,5%), alasannya karena sombong (27,2%), pembangunan tidak merata (18,2%), dan kurang tegas (9,1%).
Baca: Rumah Baca di Cirebon Ini Dibuat dari Material Hasil Daur Ulang Karton Bekas
Publik yang suka pada Deddy Mizwar (79,9%), alasannya karena artis (29,3%), berwibawa (10,3%), dan ramah (8,4%). Sedangkan yang tidak suka (6%), alasannya karena kinerjanya kurang bagus (38,3%), kurang tegas (12,8%), dan kurang berpengalaman (8,5%).
Publik yang suka pada Dedi Mulyadi (79,9%), alasannya karena merakyat (18,3%), Bupati Purwakarta (17,9%), dan pintar/cerdas (6,5%). Sedangkan yang tidak suka (3,5%), alasannya karena kurang berwibawa (15,7%), ambisius (15,7%), dan kurang tegas (10,5%).
Identitas Istri Daniel Mananta Terbongkar, Inilah Sosok Bule Cantik https://t.co/n6BlxMLFHo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 13, 2018
Publik yang suka pada Uu Ruzhanul Ulum (70,7%), alasannya karena alim/taat beragama (28,6%), pintar/cerdas (8,1%), dan bupati Tasik (7,7%). Sedangkan yang tidak suka (2,6%), alasannya karena kurang berpengalaman (22,3%), kurang mampu memimpin (22,2%), dan kurang merakyat (11,1%).
Publik yang suka pada Anton Charliyan (29,8%), alasannya karena tegas (32,4%), berwibawa (18,9%), dan pintar/cerdas (13,5%). Sedangkan yang tidak suka (1,5%), alasannya karena kurang dikenal (28,6%), kinerjanya kurang bagus (14,3%), dan kurang berpengalaman (14,3%).
Publik yang suka pada TB Hasanuddin (36,5%), alasannya karena karena tegas (32,3%), berwibawa (12,9%), dan merakyat (6,5%). Sedangkan yang tidak suka (18,8%), alasannya karena kurang merakyat (12,5%), kurang berpengalaman (6,3%), dan tidak suka orangnya (6,3%).
Publik yang suka pada Sudrajat (37,1%), alasannya karena karena tegas (63,7%), berwibawa (9,1%), dan disiplin (6,1%). Sedangkan yang tidak suka (16,9%) alasannya karena kurang dikenal (26,6%), kurang merakyat (13,3%), dan kurang tegas (6,7%).
Publik yang suka pada Ahmad Syaikhu (45%), alasannya karena karena pintar/cerdas (22,4%), berwibawa (13,4%), dan ramah (13,4%). Sedangkan yang tidak suka (10%), alasannya karena karena kurang merakyat (26,7%), kurang dikenal (26,7%), dan kurang tegas (6,7%).
Responden menyebut prestasi Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung adalah membuat Kota Bandung lebih tertata (15,6%), Kota Bandung lebih maju/modern (12,8%), dan Kota Bandung lebih rapi/bersih (8,7%).
Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, Cuitan Mahfud MD Jadi Perdebatan: Woy Udah Ngopi Belom? Debat Bae! https://t.co/QGQneGpLVJ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 13, 2018
Responden menyebut prestasi Deddy Mizwar sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat adalah mampu mendukung/mendampingi Ahmad Heryawan (5%), pendidikan gratis (4,4%), dan infrastruktur bagus (3,7%).
Responden menyebut prestasi Sudrajat sebagai TNI adalah Duta Besar RI (14,6%), sukses dalam karier militer (7,9%), dan pernah mengusut pembunuhan (3,4%).
Responden menyebut prestasi TB Hasanuddin sebagai Anggota DPR RI adalah sebagai Anggota Komisi I DPR RI (20%), Ketua DPD PDI Perjuangan (8,2%), dan Komandan Sektor PBB (2,4%).
Jumlah responden survei tersebut mencapai 800 orang, dengan margin error 3,46 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. Pengambilan data pada 20-23 Januari 2018. Untuk survei elektabilitas pasangan, sebanyak 25,4 persen responden menyatakan tidak akan memilih, tidak tahu, dan memilih tidak menjawab.