Khodijah Batal Ikut ke Tangkuban Parahu, Tak Terbayang Jika Turut Menumpang Bus Maut Itu

"Ketika mendapat kabar anak saya berada di bus nomor 1, badan saya langsung lemas dan keringat dingin," ujar Muhaya.

Editor: Ichsan
TRIBUNJAKARTA.COM/SUCI FEBRIASTUTI
Pemakaman massal di TPU Legoso, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018) 

TRIBUNJABAR.CO.ID, CIPUTAT TIMUR - Sejumlah anggota keluarga dan kerabat korban meninggal dunia pada insiden bus terguling di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, merasakan firasat bakal terjadi peristiwa nahas bagi para korban.

Khodijah, anggota PKK Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, menceritakan bahwa rekannya Siti Mulyana, satu dari sejumlah korban sempat terlihat berbeda dari biasanya.

Sebelum kecelakaan lalu lintas itu terjadi, kata Khodijah, ia sempat bertemu dengan Siti Mulyana, untuk membuat foto profil lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Tangerang, pada Jumat (9/2/2018).

Menurut Khodijah, saat itu Siti Mulyana mengaku tangannya tiba-tiba terasa dingin.

Baca: Pendaftaran Pemain untuk Liga 1 Dibuka, Persib Daftarkan Michael Essien?

"Waktu itu dia bilang ke saya, tangan saya kok dingin ya, dia bilang juga ngerasa enggak enak hati," kata Khodijah, kepada TribunJakarta.com,  Minggu (11/2/2018).

Khodijah mengatakan Siti Mulyana merupakan Koordinator Bus 1.

Khodijah sendiri sedianya akan ikut berlibur bersama rombongan ke Ciater, namun urung karena tetangga di depan rumahnya mengadakan pesta hajatan.

Sementara itu Muhaya, mengatakan, anak laki-lakinya ikut dalam rombongan bus yang mengalami kecelakaan itu.

"Firasat saya sudah tidak enak, mau ngelarang tapi tidak bisa," kata Muhaya.


Anak laki-laki Muhaya itu menjadi satu dari sejumlah korban yang menderita luka ringan.

Muhaya awalnya mendapat kabar bahwa anaknya berada di bus nomor tiga.

Setelah mendapat informasi lebih lanjut, anak laki-lakinya itu ternyata berada di dalam bus yang mengalami kecelakaan.

"Ketika mendapat kabar anak saya berada di bus nomor 1, badan saya langsung lemas dan keringat dingin," ujar Muhaya.

Rem Blong

Kecelakaan tragis di Tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Desa/Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, itu terjadi Sabtu (10/2/2018) sore.

Bus pariwisata Premium Passion nomor polisi F 7959 AA yang membawa rombongan dari Ciputat, Tangerang Selatan, terguling ketika melewati turunan panjang yang curam di tengah kebun teh dan hutan pinus.

Bus yang mengangkut rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata itu, baru meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Parahu untuk kembali ke Tangerang Selatan via tol Cikopo-Palimanan.

Tol tersebut bisa diakses dari Gerbang Tol Subang Kota.

Menuju Subang Kota, setelah keluar gerbang Tangkuban Parahu, bus harus melewati turunan panjang sekitar kurang lebih ‎2 kilometer.


Saat melewati turunan panjang, curam dan kelokan di tengah kebun teh dan hutan pinus itulah bus mengalami kecelakaan.

"Bus menuju Subang kota dari arah Bandung. Saat melintasi turunan panjang dan berkelok, bus tidak terkendali karena diduga rem blong dan menabrak sepeda motor bernomor polisi T 4382 MM," ujar Kapolres Subang AKBP M Joni.

"Bus kemudian menabrak tebing sebelah kiri jalan dan terguling di bahu jalan," Joni menambahkan saat dihubungi lewat telepon.

Bak Besi Jatuh dari Langit

Isep Keling (37), pemilik bengkel tambal ban yang hanya berjarak kurang dari 50 meter dari lokasi kejadian kecelakaan langsung lari keluar ketika mendengar suara teriakan orang dan besi yang seperti jatuh dari langit.

"Saya langsung lari dan pas liat ternyata banyak korban sudah ada di luar dan kondisinya mengenaskan," kata Isep kepada Tribun Jabar saat ditemui di bengkelnya, Sabtu (10/2/2018) malam.

Isep melihat belasan orang terlempar dari dalam bus dan tak tertimpa badan bus saat kecelekaan terjadi.

"Ada yang meninggal ada yang masih selamat juga. Ngeri pokoknya. Saya lihat sendiri korban-korbannya," kata Isep.

Menurut Isep, pada saat kejadian kecelakaan itu arus lalu lintas terbilang sepi dan tidak ramai seperti biasanya libur akhir pekan.

Cuaca, kata dia, juga cerah. Sepengetahuannya, kejadian kecelakaan itu terjadi pukul 16.30 WIB.

"Pas kecelakaan untung lagi sepi. Wah enggak tahau kalau sedang ramai. Korban bisa banyak sekali. Bus kan menabrak motor dulu lalu menabrak tebing di kiri baru ke guling ke kiri juga. Kalau kecepatan bus kurang tahu, soalnya enggak lihat. Tahunya pas ada suara keras saja saya baru lari," kata dia.


Berikut Korban Kecelakaan Maut Tanjakan Emen

27 korban meninggal

1. Minah Rahayu (46) perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
2. Aminah (44) perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
3. Nasih bin Nur Badeng (56), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
4. Munih (57), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
5. Sri Rohayati (49), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
6. Mimin Mintarsih (44), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
7. Liliana (48), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
8. Atifah Siameti (10), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
9. Martiningsih (35), perempuan, Depok
10. Yanuati (60), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
11. Julaeha (58), perempuan
12. Sopiah (63), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
13. Sri Widodo (63), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
14. Sugiati (55), perempuan
15. Oktiah (-), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
16. Siti Muliyamah (-), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
17. Hasanah (46), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
18. Juminten (60), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
19. Teti Sumiati (48), Laki-Laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
20. Sri Sulastri (60), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
21. Elida (64), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
22. Jono (56), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
23. Hajah Paikem (64), perempuan, Ciledug, Tanggerang kota
24. Rusminah (50), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
25. Siti Payung Alam (39), Perempuan Ciputat timur, Tanggerang Selatan
26. Ari Lestari (42), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
27. Agus Waluyo (42), laki-laki, Cilamaya Wetan, Karawang (diduga pengendara motor berplat nomor T 4382 MM )

3 korban luka ringan di IGD RSUD Subang

1. DEWOK (67), Laki-laki, Ciputat Tanggerang
2. Euis Indrawati Gufron (52), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
3. Samin (60), Laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan

13 korban luka berat di IGD RSUD Subang

1. Samirah (52), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
2. Naman (56), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
3. Syariah (56), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
4. Supriono (58), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
5. Salwiyah (52), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
6. Jonah (66), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
7. Watmi (51), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
8. Elmira (3), perempuan
9. Muhammad Abdul Patih (9), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
10. Darsinah (64), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
11. Saanih (51), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
12. Dahlia (45), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
13. Dedi Kusnaedi (39), Leuwiliang, Bogor, kerenet bus

12 korban luka ringan di klinik Jalan Cagak

1. Siti Jubaedah (43), perempuan
2. Muimah (48), perempuan
3. Sarminah (53), perempuan
4. Malinda (54), perempuan
5. Meyzan (72), perempuan
6. Karnidah (67), perempuan
7. Sadiah (47), perempuan
8. Bambang (26), laki-laki
9. Liana (49), perempuan
10. Musdalipah (40), perempuan
11. Reni (38), perempuan
12. Maulana (8), laki-laki

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved