Kecelakaan di Tanjakan Emen
Inilah Daftar Kelam Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen Sejak 2004, Niat Berlibur yang Berujung Tragis
Insiden yang memakan puluhan korban jiwa ini menambah daftar kelam kecelakaan maut yang terjadi di Tanjakan Emen.
Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
TRIBUNJABAR.ID - Kecelakaan maut kembali terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).
Hingga berita ini dimuat, sekira 27 orang dikabarkan tewas setelah bus yang mereka tumpangi terguling di kawasan turunan Cicenang, Desa Ciater, Kabupaten Subang.
Sementara 16 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di IGD RSUD Subang.
Bus bernomor polisi F 7959 AA tersebut membawa puluhan wisatawan untuk pergi berlibur ke area pemandian air panas, Ciater, Subang.
Wisatawan tersebut merupakan anggota koperasi dari Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Kartika Putri Berhijab, Foto Masa Lalunya Minta Dilenyapkan, Pengakuan Dosanya Bikin Merinding https://t.co/gCH0PxsA36 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 10, 2018
Menurut seorang penumpang bus rombongan berbeda yang bernama Yana Melia (49), mereka pergi ke Ciater untuk liburan sekaligus menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi.
"Kami dari Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kami sedang liburan ke Lembang dengan gunakan 3 bus totalnya 151 orang. Bus yang paling depan terguling, katanya rem blong, pas lihat sudah terbalik," ujar Yana kepada Tribun Jabar.
Insiden yang memakan puluhan korban jiwa ini menambah daftar kelam kecelakaan maut yang terjadi di Tanjakan Emen.
Sebelumnya, terakhir tercatat kecelakaan maut yang memakan korban cukup banyak yakni pada Juni 2014.
Saat itu bus yang ditumpangi pelajar SMA Al Huda Cengkareng, Jakarta Barat terguling di lokasi ini.
Bus terguling karena mengalami rem blong hingga menabrak sembilan mobil yang melintas di depannya.
Kecelakaan ini mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.
Tanjakan Emen memang sudah dikenal daerah yang rawan kecelakaan.
Tak hanya itu, di tanjakan ini pun kental akan kisah mistis dan mitos yang sudah melegenda.
Mitos tersebut beredar dalam dua versi.
Versi pertama menyebutkan penamaan Tanjakan Emen sendiri berawal dari sebuah kecelakaan maut yang terjadi sekitar tahun 1960.
Emen adalah sopir oplet jurusan Bandung-Subang yang biasa mengemudi di malam hari.
Namun nahas, kala itu oplet yang dikendarainya terguling hingga terbakar.
Tubuh Emen pun ikut terbakar hidup-hidup.
Versi kedua menyebutkan Emen adalah korban tabrak lari di kawasan angker tersebut.
Konon, mayatnya disembunyikan di semak belukar dan pepohonan rimbun di kawasan Tanjakan itu.
Sejak saat itulah berbagai kecelakaan maut dan kejadian aneh kerap terjadi di kawasan ini.
Mulai dari kendaraan tiba-tiba mogok, sopir atau penumpang kerasukan, hingga kecelakaan maut yang memakan korban jiwa.
Kendati demikian, ini hanyalah mitos semata. Tak diketahui secara pasti apakah misteri Tanjakan Emen itu benar atau hanyalah isapan jempol semata.
Namun sudah dipastikan ada beberapa kecelakaan maut yang sudah terjadi sejak dahulu hingga saat ini.
Berikut Tribun Jabar rangkum daftar kecelakaan maut yang terjadi di Tanjakan Emen :
1. Tahun 2004
Kecelakaan maut ini dialami oleh bus pariwisata asal Jakarta yang hendak pulang dari arah Bandung.
Kala itu sopir bus dikabarkan tidak bisa mengendalikan kemudi hingga tergelincir kemudian terguling.
Diduga bus mengalami rem blong yang mengakibatkan tiga orang tewas dan belasan lainnya luka.
Selain rem blong, kondisi ban bus juga sudah gundul.
2. Tahun 2009
Niat hati bersenang-senang di Tangkuban Perahu, namun nasib nahas menimpa warga Buaran, Serpong, Tangerang Selatan.
Awalnya sebanyak 41 orang menyewa bus Parahyangan untuk pergi berlibur.
Nahas, ketika di perjalanan pulang, bus mengalami rem blong hingga menabrak sebuah mobil dan terguling beberapa kali.
Akibat kecelakaan ini,tujuh orang meninggal, sementara sisanya mengalami luka berat.
3. Tahun 2011
Kecelakaan pada 7 Oktober 2011 ini lagi-lagi terjadi pada bus pariwisata.
Tribun Jabar melansir Kompas, bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan kehilangan kendali hingga menabrak tebing jalan.
Akibatnya, sebanyak tiga orang meninggal dunia.
4. Tahun 2012
Satu tahun kemudian Tanjakan Emen kembali memakan korban.
Insiden di awal Oktober 2012 ini terjadi pada bus pariwisata yang membawa belasan penumpang.
Sama seperti insiden tahun-tahun sebelumnya, bus kehilangan kendali dan terguling hingga menyebabkan korban terlempar belasan meter.
Kecelakaan ini memakan korban jiwa sebanyak tiga orang meninggal dunia.
5. Tahun 2014
Kecelakaan maut inilah yang masih diingat hingga saat ini.
Rombongan pelajar SMA Al Huda Cengkareng mengalami nasib nahas saat hendak pulang setelah berlibur di Tangkuban Perahu.
Bus pariwisata yang bernama Aladin yang membawa 54 penumpang ini terlebih dahulu menabrak sebuah mobil minibus hingga terguling.
Tribun Jabar melansir Warta Kota, sebanyak delapan korban tewas di tempat yang terdiri dari pelajar dan guru.
6. Tahun 2017
Bukan bus, kecelakaan ini dialami oleh satu keluarga yang menaiki minibus dari arah Bandung menuju Subang.
Mobil minibus ini kehilangan kendali hingga menabrak satu motor serta dua mobil lainnya.
Akibat kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia dan sisanya mengalami luka berat.
7. Tahun 2018
Terbaru, kejadian nahas di Tanjakan Emen yang cukup menggemparkan publik.
Bagaimana tidak, kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (9/2/2018 ) ini memakan korban jiwa sebanyak 27 orang.
Puluhan korban meninggal tersebut dikabarkan terlempar dari bus serta ada pula yang tergencet badan bus.
Bus yang mengangkut rombongan anggota koperasi itu, baru saja meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Perahu untuk kembali pulang ke Tangerang Selatan via Tol Cipali.
Saat melewati turunan panjang, curam dan kelokan di tengah kebun teh dan hutan pinus itulah bus mengalami kecelakaan tragis."Bus menuju Subang kota dari arah Bandung. Saat melintas turunan panjang dan berkelok, bus tidak terkendali karena diduga rem blong dan menabrak sepeda motor dengan nomor polisi T 4382 MM. Bus kemudian menabrak tebing sebelah kiri jalan dan terguling di bahu jalan," ujar Kapolres Subang AKBP M Joni via ponselnya kepada Tribun Jabar.