Jatuh Bangun Pemuda Ini Membangun Bisnis Start Up Egarage.id

Aplikasi bernama Egarage.id diluncurkan pada 2016 agar memudahkan orang yang tengah mencari mobil sewaan.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Isal Mawardi
Tribun Jabar/ Fidya Alifa
Teuku M Raza Iqbal, founder egarage.id di Jalan Ciliwung, Bandung, Selasa (6/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fidya Alifa

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Setiap memulai bisnis pasti ada kendala dan tantangan yang harus dilewati.

Begitulah yang dirasakan Teuku M Raza Iqbal (20) dan Ghuniyu Fattah Rozaq (23) saat membangun bisnis rental mobil berbasis aplikasi.

Aplikasi bernama Egarage.id diluncurkan pada 2016 agar memudahkan orang yang tengah mencari mobil sewaan.

Saat ini cakupan pengguna mobil sewaan hanya untuk mahasiswa di kampusnya, Telkom University.

Baca: Emil Akan Ngabret, Pulang Umrah Siap Tempur, Bakal Nginap di Kabupaten/Kota Sapa Warga

Di aplikasi ini, penyewa diminta mengunggah foto KTP, kartu tanda mahasiswa (KTM), dan SIM.

KTM mereka juga akan disimpan sementara di vendor yang menyediakan mobil selama masa sewa.

Proses keamanan ini diberlakukan agar pihak penyewa dan pihak vendor merasa aman.

"Beberapa penyewa merasa proses keamanan ini terlalu ribet karena KTM mereka juga tetap disimpan di vendor," ujar Founder Egarage.id, Teuku M Raza Iqbal, di Jalan Ciliwung, No 1-3, Bandung, Selasa (6/2/2018).

Maka dari itu, Teuku dan Ghuniyu, tengah merombak aplikasi Egarage.id.

Harapannya setelah perombakan, penyewa tidak perlu mengunggah foto, cukup menggunakan email.

"Seperti akun Google yang dapat digunakan untuk login di semua media sosial serta melalui email ini, kami tetap dapat melacak keberadaan mobil sehingga vendor pun tidak khawatir," kata mahasiswa semester 6 jurusan Sistem Informasi itu.

Teuku juga merasakan kesulitan membangun bisnis start up ketika masih berkuliah.


Waktu yang ia miliki terbagi dengan kuliah sehingga tidak bisa fokus secara penuh di bisnis.

"Sekarang branding dulu. Setelah lulus kuliah, fokus dan lebih serius mengelola Egarage.id," ujarnya.

Kendala terbesar bagi pria berusia 20 tahun itu dalam mengembangkan bisnis berbasis start up ialah modal.

Berbeda dengan bisnis produk lainnya, bisnis berbasis aplikasi lebih lama mendapat keuntungannya.

Dari tim Egarage.id yang berjumlah 9 orang, kini yang benar-benar aktif hanya 4 orang termasuk Teuku dan Ghuniyu.

"Karena memang tidak cepat dapat keuntungan dari aplikasi," ujarnya.

Modal yang dikeluarkan juga cukup besar, lebih dari Rp 30 juta.

Pada awal mengembangkan aplikasi, Teuku dan Ghuniyu melakukan kesalahan yang membuat modal membengkak.

Ia memilih server, hosting, dan domain paling mahal, padahal mereka bisa memilih yang lebih murah.

"Nggak apa-apa, nikmati saja. Ini proses pembelajaran kok," kata pemuda yang lahir di Medan namun berdarah Aceh ini.

"Memang baiknya ada inkubator yang benar-benar menaungi kami. Seperti Alibaba yang menjadi inkubator Tokopedia," tambahnya.

Inkubator berperan dalam pemberian dana maupun bimbingan kepada perusahaan start up.

Jika berhasil mendapatkan inkubator, Teuku yakin ia bersama rekannya dapat mengembangkan Egarage.id.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved