Saat Ciamis Diterjang Angin Puting Beliung, Mak Ewi: Saya Rasa Hari Mau Kiamat

menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ciamis, Ani Supiani ST MSi, total 451 rumah rusak tersebar di tiga desa.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Andri M Dani
Warga, relawan, dan aparat TNI/Polri pada JUmat (2/2/2018), bahu-membahu mengevakuasi puing-puing rumah akibat terjangan angin puting belium di Jatinegara, Ciamis,Kamis (1/2) pukul 14.30 WIB. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.CO.ID. CIAMIS– Saat angin puting beliung menyertai hujan lebat menerjang Desa Jatinegara Kecamatan Jatinegara, Ciamis, Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 14.30, Mak Ewi (65) sedang berada di dapur rumahnya di Dusun Kulon RT 02/01.

“Saya sedang masak nasi di dapur. Tiba-tiba ada suara gemuruh seperti pesawat lewat. Atap berderak-derak. Rumah terguncang hebat, saya rasa hari mau kiamat. Setelah itu saya tak sadarkan diri, pingsan,” tutur Mak Ewi kepada Tribun Jumat (2/2/2018).

Waktu kejadian tersebut ia hanya berdua dengan suaminya, Raskim. Mak Ewi sedang masak di dapur sedangkan suaminya Raskim sedang berada di ruang tengah, nonton TV.

Mak Ewi, warga Dusun Kulon RT 02/01, Desa Jatinegara Kecamatan Jatinegara, Ciamis. Ia kaget hingga pingsan saat angin puting beliung menerjang rumahnya, Kamis (1/2/2018).
Mak Ewi, warga Dusun Kulon RT 02/01, Desa Jatinegara Kecamatan Jatinegara, Ciamis. Ia kaget hingga pingsan saat angin puting beliung menerjang rumahnya, Kamis (1/2/2018). (Tribun Jabar/Andri M Dani)

Mak Ewi sadar setelah banyak warga berdatangan ke rumahnya. Rumah Mak Ewi sempat terguncang karena dihantam pohon petai besar usia sekitar 40 tahun yang tumbang diterjang angin kencang.


Akibat hantaman pohon petai tersebut atap rumah Mak Ewi porak poranda, genteng tak hanya berserakan di halaman tetapi juga dilantai rumah.

Perabot dalam rumah berantakan. Rumah tersebut tak bisa dihuni. Untuk sementara, Mak Ewi mengungsi ke rumah Yuyun, tetangganya.

Lalu, pada Jumat siang itu, Mak Ewi menyaksikan suaminya, Raskim dibantu warga dan anggota TNI/Polri menyingkirkan puing-puing pohon di halaman dan kebun di sisi rumahnya.

Rumah Mak Ewi, hanya salah satu dari empat rumah yang rusak parah diterjang angin putting beliung di Desa Jatinegara.

Baca: Pagi Ini, Mobil SIM Keliling Polrestabes Bandung Hadir di 2 Lokasi Car Free Day

Lebihnya 137 rusak ringan dan 33 rusak sedang. Angin kencang juga merusak GOR SA Hidayat dan masjid serta SDN 1 serta SDN 2 Jatinegara.

Menurut Plt Camat Jatinegara Ahmad Heryana, selain di Desa Jatinegara, angin puting beliung juga melanda Desa Mulyasari.

Di Desa Mulyasari, 27 rumah rusak berat, 5 rumah rusak sedang, dan 6 rumah rusak ringan.

Di Desa Bayasari, kata Ahmad Heryana, angin kencang merusak atap SMK dan SMP IT Miftahul Huda 2 Bayasari Jatinegara berikut secretariat Ponpes Miftahul Huda 2.


“Waktu kejadian kemarin (Kamis) para siswa yang juga santri sudah berada di kobong masing-masing. Jam pelajaran sudah bubar pukul 14.00, kejadian putiung pukul 14.30, setengah jam setelah bubar pelajaran,” ujar pengasuh Ponpes Miftahul Huda 2 Bayasari, KH Nonop Hanafi kepada Tribun Jumat (2/2/2018).

Angin kencang telah merusak atap 6 ruang kelas SMK Miftahul Huda 2 dan atap dua ruang kelas serta dak bangunan SMP IT Miftahul Huda 2 yang berada di Kompleks Ponpes Miftahul Huda II Bayasari Jatinegara.

Menyusul amukan angin puting beliung itu, para santri dan siswa dikerahkan untuk menyingkirkan puing-puing atap genteng yang berserakan di halaman sekolah.

Selanjutnya untuk kegiatan belajar-mengajar di dua sekolah itu, kata KH Nonop, akan berlangsung ruang kelas yang selamat luput dari amuk putting beliung tersebut.

Baca: Essien Masih dalam Tahap Pemulihan Cedera -Soal Balik ke Persib, Gomez Bilang Begini

Kadisdik Ciamis, H Wawan S Arifin, mengatakan akan mengusulkan perbaikan ruang kelas yang diterjang angin puting beliung.

Ia menjanjikan itu saat meninjau kondisi bangunan SMP IT Miftahul Huda 2 Bayasari, Jumat (2/2/2018).

Pengajuan perbaikan ruang kelas itu ditujukan kepada Kementerian Pendidikan.


Data dari BPBD Ciamis, di Kecamatan Rajadesa, angin kencang melanda Desa Sirnajaya. Sebanyak 270 rumah rusak ringan, 80 rumah rusak sedang, dan 6 rumah rusak berat.

Bupati Ciamis, Drs H Iing Syam Arifin, saat meninjau lokasi bencana angin puting beliung di Jatinegara dan Rajadesa, Jumat (2/2/2018) siang, meminta petugas agar BPBD mendata rumah dan bangunan yang rusak akibat terjangan angin puting beliung seteliti mungkin.

Sejak pagi di hari yang sama, warga di lokasi kejadian bergotong royong menyingkirkan puing-puing akibat amuk angin kencang dibantu anggota TNI/Polri dan relawan.

Baca: Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin Disengat Ikan Pari di Derawan, Begini Kondisinya

Untuk membantu warga korban terjangan angin putting itu, Kodim 0613 Ciamis menerjun 25 anggotanya dari koramil setempat, Polres Ciamis mengerahkan 20 anggota Polsek Kawali dan dua pleton Dalmas.

Polres Ciamis juga mendirikan Posko Kesehatan di lokasi kejadian.  Posko Induk di Balai Desa Jatinegara.

Ada 451 rumah rusak

Data terakhir sampai pukul 16.00 Jumat (2/2/2018) sore menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ciamis, Ani Supiani ST MSi, total 451 rumah rusak tersebar di tiga desa.

Rumah rusak tersebar di Desa Jatinegara, Desa Mulyasari dan Desa Bayasari di Kecamatan Jatingera serta Desa Sirnajaya di Kecamatan Rajadesa. Total warga terdampak sebanyak 817 jiwa.


Dari 451 rumah itu, ada 338 rumah yang rusak ringan, 59 rumah rusak sedang, dan 3 rumah rusak berat.

Tiga rumah yang rusak berat (runtuh rata dengan tanah) berada di Desa Sinarjaya Rajadesa.

Fasilitas umum yang rusak akibat hantaman angin kencang itu meliputi Balai Desa Jatinegara, BRI Unit, masjid, GOR desa, GOR SA Hidayah, yayasan Riadiul HIdayah, material SA Hidayah, SDN 1 dan SDN 2 Jatinegara (Desa Jatinegara).

Berikut di Desa Bayasari berupa atap SMK IT Miftahul Huda 2, SMP IT Miftahul Huda 2 dan Sekretariat POnpes Miftahul Huda 2.

Di Desa Mulyasari berupa masjid serta 1 kendaraan roda 4. “Untuk kejadian hari Jumat (2/2/2018) di Ciamis Kota, Tambaksari dan Cisaga masih didata,” ujar Ani. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved