Komposer Muda asal Bandung Ini, Ubah Karya Klasik Sunda Dalam Format Orkestra

Meski tanpa kehadiran gong atau gamelan, keistimewaan instrumen tersebut dibawakan alat musik lain lengkap dengan totalitas Sunda

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Putri Puspita Nilawati
Fauzi Wiriadisastra (kedua kiri baju garis horizontal, pakai kacamata) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita Nilawati

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Konser orkestra Bandung Philharmonic di Hilton Hotel Kota Bandung menampilkan enam lagu yang menguras emosi penonton.

Dua di antaranya adalah lagu tradisional yang sangat apik dibawakan dalam orkestrasi itu yaitu, Bengawan Solo dan Aki Manggul Awi.

Seorang komposer muda asal Bandung, Fauzi Wiriadisastra menerjemahkan karya klasik Sunda, Tan De Seng berjudul Aki Manggul Awi dalam format orkestra.

Baca: Era Robotic Geser Tenaga Manusia, Ini Tanggapan Ketua Apindo Haryadi Sukamdani

Nada yang dihasilkan dari orkestra Aki Manggul Awi begitu tenang, terdapat sentuhan gaya musik tradisional  walaupun dimainkan memakai alat musik modern.

Meski tanpa kehadiran gong atau gamelan, keistimewaan instrumen tersebut dibawakan alat musik lain lengkap dengan totalitas Sunda, Pelog Degung dan Cengkok.


Suara alat musik tiup yang dibawakan secara tenang dan syahdu menceritakan tentang seorang kakek yang bekerja keras menghidupi keluarganya.

Di beberapa daerah terpencil di Indonesia, pria berumur 70 tahun melewati jalur berbahaya sambil memanggul beban berat hingga 100 kilogram di punggung.

Fauzi mengatakan Ia ingin membawa musik kekayaan bangsa kita bisa di dengar hingga ke dunia.

"Alasan saya memilih karya Tan De Sang karena saya melihat ia memegang banyak budaya bangsa. Saya melihat jejak dia di masa lalu," ujar Fauzi di saat ditemui di Hotel Hilton, Sabtu (27/1/2018) malam.


Fauzi ingin memperkenalkan Tan De Seng, seorang komponis Indonesia yang terlahir berdarah Tionghoa yang dibesarkan dalam budaya Sunda.

"Saya tidak ingin melupakan bahwa di Bandung ada seorang maestro, pusaka yang tak terurus," ujar satu diantara pendiri Bandung Philharmonic ini.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved