Pemilik Warung Kopi yang Kecantikannya Kalahkan Artis Menjawab Begini saat Ada Cowok Ajak Kencan
Clearesta banyak digoda oleh pelanggannya. Tidak hanya diajak berbincang, tapi juga kerap digombalin sampai diajak main.
TRIBUNJABAR.CO.ID - Pemilik warung kopi Warkop Pesek, kini sedang mejadi bahan perbicangan.
Tak hanya di dunia maya, orang-orang di Surabaya, yang tak jauh dari lokasi warung kopi di Jalan Kendangsari Gang Lebar no 146, Surabaya tersebut, pun berulang kali datang.
Nama pemiliknya adalah Clearesta Alda Tulistyono.
Clearesta Alda Tulistyono menjadi perhatian karena parasnya bersih dan cerah, rambutnya hitam panjang serta bentuk tubuhnya tinggi berisi, perawakan yang tak biasa ditemui di balik meja warung kopi (warkop).
Setelah namanya tenar, pelanggannya makin banyak.

Risikonya, Clearesta banyak digoda oleh pelanggannya. Tidak hanya diajak berbincang, tapi juga kerap digombalin sampai diajak main atau jalan-ajaln ke luar rumah.
Apa jawaban yang dia lontarkan kepada pelanggannya jika ada yang mengajak pergi jalan-jalan?
"Semenjak viral itu ada saja yang minta foto, bahkan ada yang ngajak pergi keluar. Sayanya langsung bilang gak boleh sama suami," canda lulusan SMA di Jakarta ini.

"Kami memang cari nama yang mudah diingat. Kami nggak tahu kok bisa viral, nggak tahu juga siapa yang meletakkan foto saya di Facebook," akunya lalu tertawa kecil, saat ditanya soal kehebohan warganet tentang dirinya, Senin (22/1/2018).
Baru buka dua bulan, Resta mengaku berterima kasih karena ada orang yang peduli terhadap dirinya dan membantu viralnya Warkop Mbak Pesek.
Menurutnya melalui berita itu banyak orang penasaran ingin mengunjungi warung kopinya.
"Semenjak viral itu ada saja yang minta foto, bahkan ada yang ngajak pergi keluar. Sayanya langsung bilang gak boleh sama suami," canda lulusan SMA di Jakarta ini.
Mantan SPG

Sebelum akhinya memutuskan membuat warkop, Resta pernah bekerja sebagai SPGdan karyawan kontrak di salah satu bioskop di Surabaya.
"Aku pernah jadi SPG, dan lama-lama gak nyaman karena mindsetnya jelek. Lalu sempat karyawan kontrak di bioskop, sampai akhinya aku dan Diaz memutuskan usaha sendiri," aku perempuan kelahiran Manado, 20 mei 1995 ini.