'Digoyang' Gempa saat Sedang Mandi, Pria ini 'Ngacir' Cuma Pakai Handuk, Simak Pengakuannya
Pascaterjadinya gempa, beredar foto-foto seorang pria yang hanya memakai handuk saat menyelamatkan diri dari bencana tersebut.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.CO.ID - Gempa bumi yang 'menggoyang' bagian barat Pulau Jawa, Selasa (23/1/2018), menyisakan cerita unik.
Pascaterjadinya gempa, beredar foto-foto seorang pria yang hanya memakai handuk saat menyelamatkan diri dari bencana tersebut.
Foto pria itu mendadak viral di media sosial Twitter dan menuai berbagai komentar dari warganet.
Dalam foto, terlihat pria yang tak diketahui identitasnya itu hanya menutupi tubuhnya dengan handuk berwarna kuning.
Ia terlihat memegang sebuah sikat gigi di tangan kanannnya.
Baca: Menguak Sosok Ri Sol-ju, Istri Kim Jong-un yang Misterius,Diisukan Dipaksa Hamil Demi Anak Laki-laki

Pada foto berbeda, pria tersebut terlihat berjalan di antara orang-orang yang memandang ke arahnya.
Melihat dari penampilannya, diduga kuat pria ini tengah mandi ketika gempa terjadi.
Baca: Gempa Bumi Sebabkan Genting Berjatuhan, Ribuan Pelajar Histeris, Seragam Penuh Noda Darah

Berdasarkan penelusuran TribunJabar.co.id, terdapat sebuah video pengakuan pria tersebut saat detik-detik terjadinya gempa.
Menurut penuturan pria tersebut, ia sedang menggosok gigi ketika guncangan terjadi.
"Iya (sedang menggosok gigi). Tahu-tahu ada bunyi aneh-aneh," ujarnya dalam video singkat yang diunggah akun Instagram @vannniya.
Pria itu sempat berniat untuk memakai baju terlebih dahulu, namun hal itu urung dilakukan.
Baca: Inilah Foto dan Video Hoax yang Viral di Media Sosial Akibat Gempa Lebak Banten
Sebagian warganet memaklumi perilaku pria tersebut.
Sedangkan warganet lainnya justru merasa terhibur.
@gaskafedi: "ga salah sih. nyawa lebih penting."
@anggikarmanda: "Maklumi aja namanya orang panik."
@Pendekar92: "Ya ampun oom lagi mandi ada gempa langsung ngacir."
@sigantenga: "duhai 23/01/2018 15:38:00 WIB
@sheque : "Epic banget di sebelahnya ada ceweq2 pada cekikikan gitu.. Hahahaha :D"
Apa yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa?
Gempa bumi tektonik yang terjadi pada Selasa (23/1/2018) siang, berkekuatan 6,1 skala richter, berpusat di Provinsi Banten.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi dalam rilis yang diterima Tribun Jabar, gempa berada di laut pada jarak 43 kilometer arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten pada kedalaman 61 kilometer.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, gempa bumi juga dirasakan sampai di Kota Bandung.
Sejumlah orang di pusat perbelanjaan seperti Mal Paskal 23, kantor pemerintah seperti Balai Kota, dan gedung perkantoran di daerah Dago, berhamburan ke luar ruangan.
BMKG pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang.
Baca: Ini Penjelasan BMKG Mengapa Gempa Banten Kekuatannya dari 6,4 Jadi 6,1 SR
"Hingga pukul 13:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," kata Moch Riyadi.
BMKG, juga mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat setelah terjadi gempa bumi, di antaranya:
1. Jika Anda berada di dalam bangunan, ke luar dari bangunan tersebut secara tertib.
2. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
3. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
4. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
5. Periksa apabila terjadi kebakaran.
6. Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
7. Periksa apabila terjadi arus pendek.
8. Periksa aliran dan pipa air.
9. Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api, dan lain-lain).
10. Jangan masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan.
11. Jangan mendekati bangunan yang sudah rusak terkena gempa, karena kemungkinan sewaktu-waktu dapat runtuh akibat gempa susulan.
12. Menyimak informasi mengenai gempa susulan dari media cetak maupun media elektronik.
13. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.