Driver Ojek Online ke Jepang Karena Jadi Pejuang Pengolahan Sampah
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Asep Dimyati (42) dalam memasyarakatkan pengolahan sampah, Dinas Lingkungan . . .
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
Punya Kekasih 'Bule', Baby Margaretha Beberkan Sikap Orangtuanya https://t.co/C3vQXU5ESO via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 13, 2018
Saat ini, ia juga diminta Camat Regol untuk menularkan budaya pengolahan sampah tersebut ke seluruh RW di Kecamatan Regol.
Ia pun kini mulai berkeliling ke setiap RW untuk mengedukasi warga mengenai pengolahan sampah.
Minimal, kata Asep Dimyati, warga sudah bisa memilah sampah organik dan anorganik sendiri.
“Biasanya sampah itu disimpan, angkut, buang, sekarang simpan, pilah, angkut, buang. Ada pilahnya, untuk pemanfaatan seperti ini, untuk mengurangi sampah dari sumber, sumber terkecil kan warga,” kata Asep Dimyati.
Ojek online
Untuk menafkahi diri sendiri dan keluarga, Asep Dimyati bekerja sebagai driver ojek online sejak tahun 2017.
Sedangkan kegiatan pengolahan sampah, adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat sebagai relawan.
“Kalau saya istirahat ngojek pukul 12.00 WIB, saya ngolah sampah. Tapi kalau sudah istirahat, saya ngojek lagi,” ujarnya.
Persib Akan Diundang Bertanding Lawan Klub Luar Negeri Hingga Hadiah yang Menang Piala Presiden 2018 https://t.co/TcmTXTWQ1O via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 14, 2018
Asep Dimyati berharap gerakannya ini meluas, sehingga semua orang bisa memilah sampah secara baik.
”Kami cita-cita ingin semua masyarakat memilah sampah. Harapannya masyarakat sadar, kuncinya harus memilah sampah dari rumah. Kalau kita sudah memilah sampah dari rumah, kita sudah meminimalisasi jumlah sampah,” ujarnya.
Asep mengatakan, jika masyarakat sudah mengolah sampah secara baik, akan terasa manfaatnya.
Ia mencontohkan, dirinya dulu harus membuang sampah ke TPA sebanyak enam kali seminggu, tapi kini hanya tiga kali seminggu. (*)