Terowongan Tol Cisumdawu Ditarget Rampung Tengah Tahun Ini

Iwa mengatakan terowongan ini akan menjadi terowongan tol yang menembus gunung, dengan jangkauan terpanjang di Indonesia.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
ISTIMEWA
PANJANGNYA 472 METER-Pengerjaan Cisumdawu Tunnel Project di Kampung Cilengsar RT 01/13, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, terus berlangsung. Terowongan ini memiliki panjang 472 meter dan diameter 14 meter. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Pengerjaan pembangunan terowongan atau tunnel kembar sepanjang 472 meter yang merupakan bagian proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) ditargetkan selesai pada Juni 2018.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan satuan kerja pembangunan Tol Cisumdawu tengah mengerjakam Seksi 1 dan Seksi 2 Tol Cisumdawu.

Di Seksi 2, pihaknya tengah menggenjot pembangunan terowongan agar Seksi 2 yang membentang antara Rancakalong sampai Sumedang ini selesai pada 2019.

"Berdasarkan pemantauan terakhir, tunnel sebelah kiri atau yang arah Sumedang sudah masuk 213 meter. Sedangkan, sebelah kanan arah Cileunyi sudah masuk 155 meter. Targetnya Juni 2018 sudah selesai," kata Iwa di Gedung Sate, (11/1).

Iwa mengatakan terowongan ini akan menjadi terowongan tol yang menembus gunung, dengan jangkauan terpanjang di Indonesia.

Baca: La Nyalla Mengaku Dimaki dan Dimintai Rp 40 Miliar oleh Prabowo, Fadli Zon: Bukan untuk Pak Prabowo

Baca: Intan Sudah Tiga Kali Syuting Film Mesum dengan Faisal, Dua dengan Laki-laki Dewasa dan Satu Bocah

Karenanya, akan menjadi ikon tersendiri yang akan menghubungkan antara Bandung Raya dengan Pantai Utara Jabar.

Iwa mengatakan pada Seksi 2 Fase I Tol Cisumdawu yang membentang dari Rancakalong ke Ciherang sudah tuntas 100 persen pada Agustus 2017. Sedangkan di Seksi II Fase II antara Ciherang dan Sumedang masih ada pengerjaan pembebasan lahan dan penuntasan terowongan kembar.

Iwa mengatakan proses pengerjaan fisik Seksi 2 Fase II baru mencapai 25,78 persen atau mengalami deviasi 4,33 persen dari target 21,45 persen yang dibebankan hingga awal 2018.

Sementara lahan yang terbebaskan baru mencapai 75,44 persen dari kebutuhan fase sepanjang 10,70 kilometer ini. Sisa lahan di 3 desa masih dalam proses apraisal, musyawarah, dan pembayaran.

Di Seksi 2 Fase II pun masih terdapat pergantian lahan milik TNI berupa jalan yang masih berproses dan alih status lahan SPMA yang menunggu rekomendasi lahan pengganti dari Pemprov Jabar.

Iwa mengatakan pihaknya sudah menugaskan BPKAD soal alih status supaya dipercepat. Pengadaan lahan fase ini selesai seluruhnya Desember 2018.

Seksi 2 Fase II yang dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,48 triliun ini dinilai Iwa sudah menunjukkan kemajuan pesat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved