Persib Bandung
Kualitasnya Diragukan Bobotoh, Oh In kyun Dapat Wejangan dari Lorenzo Cabanas
Akan tetapi, tak sedikit pula bobotoh yang memberikan dukungan serta semangat pada In-kyun lewat media sosial.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.CO.ID - Kedatangan Oh In-kyun ke Persib Bandung menuai banyak pro dan kontra.
Banyak bobotoh yang ragu dengan kedatangan gelandang serang asal Korea Selatan itu ke skuad Pangeran Biru.
Akan tetapi, tak sedikit pula bobotoh yang memberikan dukungan serta semangat pada In-kyun lewat media sosial.
Menanggapi situasi itu, gelandang legendaris Persib Bandung asal Paraguay, Lorenzo Cabanas pun angkat bicara soal In-kyun.
Situasi seperti In-kyun mengingatkan Cabanas pada saat awal kedatangannya ke Bandung.
Baca: Jokowi: Meski Perempuan, Bu Susi Ditakuti
Baca: Paksa Anaknya Beradegan Mesum, Susanti: Sok Siga nu Sok ku Bapa ka Mamah
Baca: Ahok Bisa Ikut Mediasi dengan Vero di Pengadilan, Ini Syaratnya
“Waktu saya datang ke Persib ada banyak orang yang ragu pada saya. Akan tetapi situasi seperti normal bagi pemain di tim baru,” ujar Cabanas pada BolaSport.com.
Cabanas pun memberikan saran pada In-kyun agar tetap tidak terpengaruh dengan cibiran dari bobotoh.
Menurut Cabanas, cara tersebut lah yang membuat mantan pemain Persija itu jadi salah satu pemain asing yang dicinati bobotoh.
“Saya hanya berpikir main bola saja. Saya tidak mau berpolemik dengan siapapun. Mungkin saya pikir cara tersebut yang membuat bobotoh menjadi senang pada saya. Semoga semua pemain baru di Persib sukses dan mampu beradaptasi dengan cepat,” ujar Cabanas.
Persib merupakan tim terakhir Cabanas di Indonesia.
Setelah dari Persib, Cabanas memutuskan kembali ke negara asalnya Paraguay dan tak pernah kembali lagi ke Tanah Air.
Se-tim dengan Pemain Bintang Dunia

Gelandang anyar Persib Bandung,Oh In-Kyun mengaku tak sabar lagi menjalani kompetisi Liga 1 2018 bersama Persib.
Selain faktor bobotoh yang dikenal sangat fanatik memberikan dukungan kepada tim berjuluk Maung Bandung ini, In-Kyun juga menyebut nama Michael Essien.
"Saya senang bisa satu tim dengan pemain kelas dunia seperti Essien," ujar In-Kyun kepada wartawan di Graha Persib, Kota Bandung, Jumat (5/1/2018).
Bisa main bersama pemain ternama sekelas Essien akan menjadi momen tak terlupakan dalam karir sepak bola In-Kyun.
Mantan bintang Chelsea dan Real Madrid ini merupakan pemain kelas dunia kedua yang pernah satu tim dengan gelandang asal Korea Selatan ini.
"Musim lalu saya satu tim dengan Mohamed Sissoko di Mitra Kukar. Tahun ini bersama Essien," tuturnya.
In-Kyun mengaku musim lalu mendapat pengalaman berharga dengan Sissoko.
Ia yakin musim ini pun akan mendapatkan hal yang sama dari Essien.
Jawaban Inkyun Dibilang Tua oleh Bobotoh
Pemain anyar Persib Bandung, Oh In-Kyun (32), rupanya mengamati komentar bobotoh di media sosial tentang dirinya.
"Saya dengar banyak bobotoh bilang saya pemain tua atau dalam bahasa bahasa sunda disebut kolot," ujar In-Kyun kepada wartawan di Graha Persib, Jumat (5/1/2018).
Sambil bercanda, ia mengaku menjelang kedatanganya bobotoh memasang foto artis Korea Lee Minho dan K-Pop di media sosial.
"Tapi ternyata yang datang orang tua," kata gelandang serang berusia 32 tahun ini sambil tersenyum.
Menurut In-Kyun, sindiran pendukung Persib yang menganggapnya sudah tua justru mengerek semangatnya untuk membuktikan di lapangan bahwa dirinya belum habis.
Pemain yang musim lalu membela Mitra Kukar ini akan berusaha tampil maksimal di setiap laga. Ia juga berharap bobotoh mendukungnya.
Sebelumnya, agen Oh In-kyun, Gabriel Budi, bahkan sampai merasa perlu membela sang pemain dari cercaan.
"Tidak apa-apa kalian bilang saya membawa pemain grade B, tetapi bagi saya Oh In-Kyun pemain grade A dalam hal kerja keras (working ethic), attitude (profesionalitas), character, commitment and competency as a player," begitu tulis Gabriel Budi di akun Twitternya @GabrielBudi.
Pernyataan Gabriel Budi itu mungkin perlu didengar oleh bobotoh.
Salah satu masalah Persib musim lalu adalah ketidakmampuan mencetak gol.
Persib hanya mengoleksi total 39 gol di Liga 1 2017. Jumlah itu hanya lebih baik dari tiga tim lain, yakni Perseru Serui (35), Semen Padang (34), dan Persegres (28).
Bahkan, Persiba Balikpapan, yang terdegradasi ke Liga 2, bisa mencetak dua gol lebih banyak dibanding Persib.
Menurut striker legendaris Persib, Sutiono Lamso, nilai minus ini bukan karena ketiadaan penyerang tajam.
"Musim lalu, Persib tidak memiliki gelandang serang yang bisa memberikan assist sekaligus mampu mencetak gol," tutur Sutiono Lamso kepada BolaSport.com.
Kreativitas memang menjadi masalah besar yang dimiliki para gelandang Persib musim lalu.
Sebagaimana data yang dikompilasi Labbola, Dedi Kusnandar merupakan pemain yang paling banyak menciptakan peluang bagi rekan-rekannya di musim lalu (20 peluang diciptakan).
Setelahnya, berturut-turut adalah Michael Essien (19), Kim Jeffrey Kurniawan (12), Gian Zola (8), dan Hariono (5).
Torehan para gelandang Persib itu terlalu jauh dari catatan Paulo Sergio, bintang Bhayangkara FC yang merupakan gelandang dengan catatan penciptaan peluang terbanyak di Liga 1 2017 (74).
Elemen kreativitas itulah yang akan dihadirkan oleh Oh In-kyun.
Selain torehan 3 gol, 9 assist yang diciptakan Oh In-kyunbersama Mitra Kukar musim lalu menjadi tolok ukur sederhana.
Musim lalu, catatan assist terbanyak Persib dipegang oleh Raphael Maitimo (4). Striker Ezechiel N'Douassel juga punya catatan assist serupa.
Artinya, bila Oh In-kyun bisa menjalankan peran dengan baik sebagai pengatur serangan Persib, Ezechiel N'Douassel bisa lebih fokus pada tugasnya mencetak gol.
"Ezechiel memang sebaiknya fokus beroperasi di sekitar kotak penalti. Kalaupun bergerak melebar hanya dilakukan sesekali untuk membuka ruang," tutur Sutiono Lamso.