Berawal dari Kegemaran, Wanita Berhijab Ini Pilih Jadi Barista dan Buka Kedai Kopi Manao
"Sempat enggak percaya diri karena barista jarang yang perempuan dan memakai hijab," ujar Etika Dewi sambil tersenyum.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Yudha Maulana
Meskipun baru sekira empat minggu buka, Kopi Manao sudah banyak dikunjungi warga Cirebon, terutama kalangan milenial.
Berlatar belakang dari keluarga pebisnis, Etika Dewi akhirnya memutuskan mengikuti jejak keluarganya.
"Tadinya ingin berbeda dari saudara yang lain, tetapi setelah berpikir beberapa bulan, akhirnya buatlah tempat ini," tambah Etika Dewi.
Perempuan lima bersaudara ini tidak menyukai kopi yang terlalu asam, karena mempunyai asam lambung.
Dari situ ia membuat beberapa inovasi baru untuk menu kopinya.
Baca: Pak Ahok dan Vero Jadi Trending Topic Twitter Gara-gara Beredar Surat Gugatan Cerai
Sampai saat ini, menu andalan kopi susu di Kopi Manao banyak digandrungi warga Cirebon.
"Lebih ingin memperkenalkan kopi itu sendiri kepada warga Cirebon, kalau meminum kopi tidak harus di tempat, tetapi bisa di mana saja," ujarnya
Sambil menyeruput kopi, wanita ini menjelaskan pembagian waktu meminum kopi itu.
Awalnya, Etika Dewi ingin membuat waktu minum kopi yang berbeda dari kedai kopi lainnya, hanya saja disesuaikan selera pembeli di Cirebon terlebih dahulu.
"Kami lebih ingin memperkenalkan kalau minum kopi itu tidak harus malam dan identik di tempat tongkrongan," ujar Etika Dewi.
Etika Dewi mengatakan, waktu meminum kopi bisa sebelum makan siang.
Ia pun memutuskan membuka Kopi Manao sejak pukul 14.00 WIB-23.00 WIB.
Awalnya hanya ingin menjadi barista, tetapi kemudian dia memutuskan untuk mendalami penyajian kopi dan membuka Coffe shop.
Tak Sreg Pakai Rumput Sintetis, Manajemen Persib Usulkan Ini Tanggapi Keluhan Mario Gomez https://t.co/Fk51nh4L2t via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 7, 2018