Jadi Pembentuk Karakter Bangsa, Cucun: Pemerintah Harus Turun Bantu Pesantren

Ia bercerita, langkahnya di parlemen tentang penyusunan kejelasan anggaran untuk pondok pesantren.

Editor: Yudha Maulana
istimewa
Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI (kanan) di Ponpes Nurul Huda, Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu (7/1/2018) 

TRIBUNJABAR.CO.ID, KERTASARI - Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI berharap pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla membuktikan kampanye revolusi mentalnya dengan menghadirkan negara untuk membantu pondok pesantren.

 Hal itu ia sampaikan dalam sambutan di Pondok Pesantren Nurul Huda Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari dalam Milad ke 44 Yayasan Kesejahteraan Sosial Bakti (YKSKB) dengan tema Empat Puluh Tahun Membangun Kebersamaan Lintas Generasi (1980-2017).

 "Saya sangat mengapresiasi kegiatan reuni akbar ini," ujarnya, Minggu (7/1/2018) dalam rilis yang diterima Tribun.

"Lembaga pendidikan tertua di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari mesti kita dorong untuk menghasilkan pemimpin yang baik."

Baca: Kopi Susu Manao, Paduan Antara Kopi dan Susu yang Saling Melengkapi!

Kang Cucun, sapaan akrab anggota DPR RI komisi IV ini mengapresiasi kegiatan reuni akbar ini.

Ia bercerita, langkahnya di parlemen tentang penyusunan kejelasan anggaran untuk pondok pesantren.

Ia pun menegaskan sudah saatnya pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla membuktikan kampanye revolusi mental dengan menghadirkan negara menghargai institusi pembentuk karakter bangsa yaitu madrasah dan pesantren.

 "Ribuan pondok pesantren di Indonesia mesti dibantu oleh negara. Jangan sampai negara absen untuk menghargai lembaga pendidikan ini," ujarnya.

 Cucun menilai anggaran pendidikan pondok pesantren melalui Kementrian Agama belum mempunyai kejelasan.

Baca: Video: Asyiknya Wisata Hemat di Jantung Kota Bandung

Maka dari itu Partai Kebangkitan Bangsa akan terus berjuang agar lahir rancangan Undang-Undang Lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pesantren.

"Pondok pesantren membentuk karakter bangsa melalui pendidikan," ujarnya. "Kyai dan santri merupakan penjaga negara kesatuan Indonesia ini, tanpa komunitas pondok pesantren, identitas keindonesiaan itu tidak lengkap" ujarnya.

Menurut Cucun, anggaran Kementerian Agama sebesar Rp 50,4 triliun atau 12,1 % dari anggaran pendidikan. Sedangkan alokasi Rp 416,2 riliun untuk fungsi pendidikan, hanya 1 triliun bahkan hanya 800 Miliar untuk pelayanan pesantren dan pendidikan keagamaan


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved