Penting! Ini Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Nasabah Saat Membeli Asuransi Jiwa
Apakah membeli asuransi jiwa termasuk salah satu resolusi keuangan Anda tahun 2018 ini?
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Apakah membeli asuransi jiwa termasuk salah satu resolusi keuangan Anda tahun 2018 ini?
Bila saat ini posisi Anda adalah sebagai pencari nafkah utama di keluarga, sebaiknya Anda memang memiliki asuransi jiwa sebagai strategi manajemen risiko finansial keluarga.
Memiliki asuransi jiwa bisa membantu Anda mengantisipasi risiko-risiko finansial yang bisa timbul akibat kematian pencari nafkah dan karena musibah-musibah lain yang membuat keran pendapatan keluarga terganggu.
Namun, untuk membeli asuransi jiwa juga perlu kecermatan tersendiri agar tidak terjebak pembelian produk yang tidak tepat.
Sering terjadi seseorang membeli asuransi jiwa, ternyata tidak sesuai kebutuhan sehingga saat dicairkan, risiko finansial yang dihindari masih terjadi dan mengguncang kesehatan finansial keluarga.
Misalnya nilai uang pertanggungan sangat kecil, tak sesuai perkiraan.
Atau sebagian besar premi atau iuran yang dibayar per bulan ternyata dipotong cukup besar karena alasan tertentu dari perusahaan asuransi.
Bila Anda berencana membeli asuransi jiwa, perhatikan empat kesalahan besar hasil riset berikut ini agar Anda tidak salah membeli:
1. Tidak mengetahui kebutuhan uang pertanggungan
Banyak orang sekadar membeli asuransi jiwa tanpa terlebih dulu menghitung berapa kebutuhan uang pertanggungan yang sebenarnya dia butuhkan.
Alhasil, ketika terjadi risiko, uang pertanggungan yang cair ternyata tidak memadai untuk menutup kebutuhan finansial keluarga. Ketahui terlebih dulu berapa kebutuhan uang pertanggungan asuransi jiwa Anda sehingga bisa menemukan produk yang tepat.
Cara mengetahui kebutuhan uang pertanggungan asuransi jiwa bisa Anda hitung dengan pendekatan Human Life Value, dengan rumus pengalian antara nilai pendapatan saat ini ditambah risk free rate.
Sebagai contoh, pendapatan Anda saat ini Rp 10 juta per bulan dan tanggungan Anda baru bisa mandiri 20 tahun lagi. Asumsi risk free rate 5,2 persen. Maka, kebutuhan uang pertanggungan asuransi jiwa adalah Rp 10 juta x 12 bulan x (110 persen+5,2 persen) x 20 tahun = Rp 1,42 miliar.
Setelah mengetahui kebutuhan uang pertanggungan, Anda tinggal mencari produk asuransi jiwa dengan nilai Uang Pertanggungan (UP) sebesar itu. Anda bisa menimbang produk term life atau asuransi jiwa berjangka murni yang harga preminya masih terjangka dengan nilai UP cukup besar.
2. Menganggap asuransi sebagai investasi
Perihal asuransi, satu hal yang perlu Anda selalu ingat adalah bahwa asuransi merupakan biaya. Asuransi bukanlah investasi di mana Anda bisa mengharapkan imbal hasil yang besar suatu hari nanti.
Sebaliknya, asuransi merupakan biaya karena pada prinsipnya asuransi merupakan skema pengalihan risiko seseorang pada pihak ketiga yaitu perusahaan asuransi.
Perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah kompensasi atau uang pertanggungan ketika terjadi risiko pada tertanggung atau pemegang polis.
Pemegang polis wajib membayar premi sebagai biaya atas pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi tersebut.
Asuransi jiwa tidak bisa mencegah kematian. Namun, asuransi jiwa bisa meringankan beban finansial anggota keluarga yang ditinggalkan ketika sang pencari nafkah meninggal dunia.
Salah menganggap asuransi sebagai produk investasi bisa menggiring Anda memilih produk asuransi jiwa yang kurang tepat. Seperti membeli asuransi jiwa yang digabung dengan investasi. Akibatnya premi cukup mahal, sedangkan uang pertanggungannya relatif kecil. Jadi, berlakulah cerdas dalam memilih yang terbaik.
3. Salah menetapkan tertanggung di polis
Dalam asuransi, tertanggung adalah dia yang ditanggung risiko jiwanya oleh perusahaan asuransi. Sehingga, ketika si tertanggung tersebut meninggal dunia, maka perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang pertanggungan yang berhak diberikan kepada ahli waris yang ditunjuk.
Siapa yang idealnya menjadi tertanggung dalam produk asuransi jiwa? Sesuai tujuan pembelian yaitu manajemen risiko finansial keluarga, tertanggung asuransi jiwa seharusnya adalah mereka yang memiliki nilai ekonomi atau pihak yang menjadi sumber penghasilan keluarga.
Misalnya, suami, istri, atau keduanya. Bila suami dan istri sama-sama bekerja, tertanggung seharusnya adalah pihak yang memiliki penghasilan terbesar karena risiko finansialnya juga paling besar bagi keluarga bila tiba-tiba dia meninggal dunia.
4. Asal membeli asuransi pendukung
Biasanya saat Anda membeli asuransi jiwa, agen asuransi akan menawarkan pula asuransi pelengkap atau rider. Jangan asal menambah asuransi tambahan sebelum menghitung terlebih dulu apa saja kebutuhan Anda.
Asuransi tambahan juga berarti biaya tambahan, maka itu bijaklah dalam menambah jenis riders. Jikalau perlu tambahan, untuk asuransi jiwa Anda bisa menimbang untuk menambahkannya dengan waiver of premium atau pembebasan premi.
Riders ini berguna untuk mengantisipasi risiko ketidakmampuan yang mengakibatkan Anda tidak bisa membayar premi rutin. Misalnya karena terjadi kecelakaan yang membuat Anda kehilangan pekerjaan, Anda akan dibebaskan dari pembayaran premi asuransi jiwa.
5 Cara Pilih Asuransi Jiwa yang Pas untuk Anda, Perhatikan ini!

Asuransi kini sudah tidak menjadi sesuatu yang mewah dan mahal, bahkan kini asuransi menjadi sebuah gaya hidup bagi golongan masyarakat tertentu.
Masyarakat berpendapat jika asuransi seharusnya dimiliki semua orang untuk menjamin masa depannya. Tidak hanya sebagai gaya hidup dan penjamin masa depan karena dengan memiliki asuransi hati akan merasa bahagia dan tenteram.
Dengan menjadikan asuransi sebagai gaya hidup atau kebutuhan primer, Anda juga harus cermat dalam memilih asuransi jiwa yang tepat. Berikut ini adalah lima tips dari Cermati.com dalam memilih asuransi jiwa yang tepat.
1. Pilihlah Asuransi Sesuai Kebutuhan Anda
Memilih asuransi yang tepat harus dilakukan sebelum memutuskan untuk membelinya.
Seperti halnya ketika akan membeli pakaian, tentu Anda akan memikirkan apakah pakaian tersebut cocok, apakah ukurannya sesuai dengan tubuh Anda, dan hal yang sama juga harus dilakukan ketika akan membeli asuransi.
Kenali produk asuransi yang akan dibeli, dan ketahui apa saja manfaat dari produk tersebut.
Ketika Anda akan membeli produk asuransi, pihak asuransi akan menawarkan begitu banyak produk.
Di sinilah Anda harus cermat dalam memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan.
Kenali apa manfaat yang akan diterima jika membeli produk tersebut karena hal ini akan sangat memengaruhi apa yang akan didapatkan dari asuransi yang digunakan.
Misalnya saja ketika Anda membutuhkan biaya dalam kondisi yang terdesak seperti sakit, biaya pendidikan anak, dan lain sebagainya.
Hal inilah yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk asuransi.
Dan sebelum membeli produk asuransi, sebaiknya Anda mengenali produk, membandingkan antar produk satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Anggaran Asuransi
Kedua hal yang harus diperhatikan sebelum memilih asuransi jiwa adalah berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk asuransi jiwa tersebut.
Anda harus bisa menyesuaikan berapa anggaran yang harus dikeluarkan setiap bulannya.
Hal ini harus dipikirkan agar tidak mengganggu kebutuhan lain yang juga membutuhkan anggaran setiap bulannya.
Jika anggaran yang dimiliki jumlahnya terbatas, namun tetap ingin memiliki perlindungan asuransi jiwa, Anda bisa memilih asuransi kesehatan murni yang harga premi per bulannya rendah atau menyesuaikan dengan kemampuan finansial Anda.
Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa mengetahui apa saja hal yang membutuhkan anggaran tetap setiap bulannya.
Anda bisa membagi pendapatan sekitar 10 persen atau lebih untuk asuransi jiwa yang nantinya bisa melindungi diri di masa depan.
3. Track Record Perusahaan Asuransi
Hal ketiga yang harus perhatikan dalam memilih asuransi jiwa adalah track record perusahaan asuransi tersebut.
Asuransi adalah sebuah perjanjian yang akan ada sepakati dan berjalan hingga jangka panjang, tentu di sini track record asuransi harus Anda ketahui terlebih dahulu agar tidak menimbulkan masalah di masa mendatang.
Pertama Anda bisa melihat bagaimana perusahaan memberikan pelayanan kepada nasabah, lalu kemudahan mendaftarkan diri, kemudahan pengaturan premi, dan yang terakhir adalah kemudahan klaim pada perusahaan asuransi tersebut.
Perusahaan asuransi yang dipilih harus perusahaan yang memiliki track record baik, terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan memiliki Risk Based Capital (RBC) minimal 120 persen yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, dan tentu perusahaan yang sudah terpercaya di masyarakat.
Kenali perusahaan asuransi yang akan dipilih dan jangan ragu untuk menanyakan sesuatu yang menurut Anda kurang jelas.
4. Pelayanan Pihak Asuransi
Hal lain yang harus Anda pertimbangkan dalam memilih asuransi jiwa adalah pelayanan pihak asuransi kepada nasabahnya. Pilihlah perusahaan asuransi dengan pelayanan terbaik, misalnya saja perusahaan yang memiliki customer service 24 jam, perusahaan yang memberikan informasi jelas kepada nasabah dan lain sebagainya.
Pelayanan pihak asuransi menjadi hal yang penting karena jika pelayanan pihak asuransi tidak memiliki pelayanan yang ekstra, hal ini bisa membuat Anda repot ketika ingin mendapatkan suatu informasi dalam waktu yang singkat.
5. Segera Mendaftar Selagi Sehat
Pada umumnya setiap perusahaan yang menyediakan asuransi jiwa memiliki kriteria atau persyaratan yang lebih detail dalam urusan kesehatan calon nasabah.
Ada banyak sekali calon nasabah yang menerima penolakan pengajuan asuransi.
Alasan dari penolakan ini sangat banyak, misalnya saja persyaratan yang tidak memenuhi kriteria dalam hal kesehatan.
Oleh sebab itu, selagi Anda masih sehat, muda dan kuat, sebaiknya segera mendaftarkan diri pada perusahaan asuransi agar Anda memiliki perlindungan dan ketenteraman di masa depan.
Anda Harus Memilih Asuransi Jiwa yang Tepat
Memilih asuransi jiwa yang tepat merupakan suatu keharusan dan tentu hal ini juga akan memengaruhi klaim asuransi Anda di masa depan.
Ketika memilih asuransi jiwa yang tepat, otomatis akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Tidak hanya sebuah manfaat saja, namun Anda juga bisa merasa lebih bahagia dan tenteram karena masa depan atau masa tua sudah terjamin dengan adanya perlindungan asuransi jiwa tersebut.
Pertama, Anda bisa mendapatkan uang pensiun.
Kedua, Anda tidak perlu pusing memikirkan biaya berobat saat mengalami gangguan kesehatan di masa tua.