Menyantap Asam Manis Colenak Murdi Putra, Colenak Legendaris Sejak 1930

Colenak Murdi Putra ini, telah menjadi one stop-nya colenak masyarakat Bandung.

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Widia Lestari
Tribun Jabar/Fasko Dehotman
Sajian Colenak Murdi Putra versi original yang begitu menggoyang lidah 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Dicocol enak atau akrab disebut "colenak" merupakan jenis kudapan tradisional yang berasal dari tanah Pasundan.

Kudapan tradisional ini memiliki bahan utama berupa tape, kemudian dibalutkan daun pandan sebagai bungkusannya.

Penyajian colenak ini, tape yang dibakar dicampurkan gula jawa cair (gula merah), santan dan kelapa serut.

Walaupun banyak menjamurnya kuliner asing dan kekinian, kudapan colenak tetap eksis di lidah masyarakat hingga sekarang.

Nah, khusus di Kota Bandung, banyak ditemui penjual yang menjajakan colenak, mulai dari kaki lima, kedai, hingga restoran.

Namun, tahukah Anda? Kedai colenak mana yang paling tersohor dan legendaris di Bandung?

Yap.... jawabannya adalah Colenak Murdi Putra yang telah lama mencuat sejak 1930.

Colenak Murdi Putra ini, telah menjadi one stop-nya colenak masyarakat Bandung.

Kedai ini bahkan banyak diminati oleh wisatawan yang datang dari luar Jawa Barat.

Baca: Sederhana Banget! Ternyata Ini Cemilan Favorit Jokowi Ketika Berkunjung ke Hotel Savoy Homann

Colenak Murdi Putra berlokasi di Jalan Ahmad Yani No 733, Cicaheum, Padasuka, Cibeunying Kidul, Kota Bandung.

Patokan lokasinya tepat berada di simpang Jalan Bbk H Thamrin, dan tidak jauh dari Suramadu Restu.

Lokasinya lumayan strategis dan mudah dijangkau menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum.

Colenak Murdi Putra bertempat di sebuah bangunan ruko yang memanjang ke samping, berareal cukup luas.

Di bagian depan rukonya, terdapat plang bertuliskan "COLENAK MURDI PUTRA".

Baca: Sopir Toyota Avanza yang Menabrak Dua Pejalan Kaki di Banjaran Hampir Dihajar dan Dihakimi Warga

Saat memasuki kedai ini, tampak sebuah poster berukuran besar. Pada poster tersebut terlukis sosok sang perintis kedai, Murdi Putra,  berlatarkan Gedung Mardeka Asia Afrika.

Di ruang tengah, tampak rak berukuran besar yang menyimpan aneka colenak dikemas kertas putih dan biru.

Rak ini berfungsi bagi pelanggan yang khusus memesan colenak untuk dibawa pulang.

Bagi yang ingin makan di tempat, disediakan pula sejumlah sofa dan meja kayu yang cukup modern.

Tempat ini cocok dijadikan tempat kongkow-nya anak muda.

Baca: Menyedihkan! Begini Nasib Remaja yang Tinju Tentara Israel, Ibu dan Sepupunya Ikutan Ditangkap

Selain itu, pada setiap sudut dindingnya dihiasi balutan hijau toska.

Sebagai pelopor pertama colenak di Bandung, Colenak Murdi Putra menyajikan tiga varian rasa, yakni original, durian, dan nangka.

Dari ketiga varian tersebut, rasa original yang paling juara, sekaligus ciri khas dari Colenak Murdi Putra.

Bahan utama colenak rasa oginal berupa peuyeum (tape), kelapa parut, dan gula merah.

Colenak rasa original ini didominasi rasa manis dan sedikit asam. Rasa asam tersebut didapatkan dari bahan dasar tape yang telah dibakar secara merata.

Mahmud (53), pemilik generasi ketiga Colenak Murdi Putra, menuturkan, sesuai nama yang diusung, usaha colenak ini pertama kali dirintis oleh kakeknya yang bernama Aki Murdi Putra.

"Alhamdulillah meski telah menginjak usia 87 tahun, Kedai Colenak Kami tetap eksis dan tetap difavoritkan banyak orang," ujar Mahmud kepada Tribun Jabar, Selasa (2/1/2018).

Mahmud mengatakan, sajian Colenak Murdi Putra memiliki beberapa perbedaan dan keunggulan dibandingkan colenak lainnya.

"Keunggulannya sajian colenak kami terletak pada kadar gula dan santan yang lebih kental. Kemudian bahan olahannya masih bersifat natural. Dengan kata lain, tidak ditambah zat kimia seperti pewarna dan pengawet," kata Mahmud.

Baca: Jennifer Dunn Ditangkap Polisi, Shafa Bahas Soal Karma, Sarita Merasa Kebahagiaannya Direnggut

Mahmud manambahkan, kunci kelezatan Colenak Murdi Putra terletak pada penggunaan tape.

"Meski melewati tiga generasi, Colenak Murdi Putra tetap menggunakan tape yang dipesan langsung dari Cimenyan," kata Mahmud.

Tape Cimenyan ini dipilih karena dinilai lebih halus, lembut, dan tidak lembek.

Selain itu, warna tapenya  putih, lebih kecut daripada tape mentega yang kuning dan lembek.

Dalam sehari, Mahmud mampu menghabiskan100 porsi colenak, sedangkan akhir pekan bisa mencapai 300 porsi.

"Biasanya paling ramai itu pas akhir pekan, rata-rata yang datang adalah keluarga dan anak muda yang ingin menghabiskan waktunya di sini," ujar Mahmud.

Nah, bagi Anda yang ingin mencicipi seporsi colenak di sini, Anda cukup membayar Rp 10.000 saja.

Colenak Murdi Putra dibuka setiap hari, pada pukul 06.30 WIB-20.00 WIB.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved