Natal dan Tahun Baru
Malam Natal, Sekelompok Mahasiswa UIN Bandung Sambangi Gereja Katedral, Ini Tujuannya
Ada yang berbeda pada Misa Malam Natal di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung, Minggu (24/12/2017).
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
Diskusi berlangsung sekira 75 menit , dari pukul 20.15 WIB hingga pukul 21.30 WIB.
Asifa mengatakan diskusi ini penting agar seseorang bisa lebih memahami mengenai ajaran dan budaya agama lain.
Selain itu, diskusi langsung dengan orang yang paham agama lain, disebut Asifa, dapat meniadakan kesalahpahaman dan kesalahan persepsi dalam memandang agama lain.
"Melalui diskusi ini, saya menjadi lebih tahu apa itu Katolik, apa ajaran Katolik, apa itu Kristen. Jadi lebih memahami, tidak langsung menghakimi, tapi saya sudah tahu, berkunjung, dan menanyakan langsung," ujarnya.
Tidak takut orang salah paham
Asifa mengaku dirinya dan teman-teman tidak takut jika ada kelompok yang menanggapi negatif kegiatannya sebagai orang Islam di gereja.
Ia mengatakan tujuannya ke gereja adalah untuk meningkatkan pemahaman mengenai agama lain dan meniadakan kesalahpahaman.
Ia juga ingin mencegah prasangka yang diakibatkan penghakiman tanpa dialog.
"Masalah takut atau tidak, mengenai entah itu ada orang berkata apa di luar sana, kami di sini hanya untuk studi banding, bertanya, agar tidak ada salah paham," ujarnya.
Pada Malam Natal ini, Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama UIN ini, dibagi dalam dua kelompok.
Satu kelompok pergi ke Gereja Katedral Santo Petrus, dan satu lagi pergi ke Gereja Protestan, GKI Kebon Jati. (*)