Demi Mengabdi Pada Dunia Pendidikan, Nenden Marliah Mengajar di Empat Sekolah dalam Sehari

Nenden Marliah mengakui jika pendapatannya dari mengajar tidak seberapa. Tapi hal ini ia lakukan sebagai pegabdiannya pada dunia pendidikan.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Nenden Marliah, penerima penghargaan Een Sukaesih Award, Rabu (29/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Nenden Marliah adalah satu di antara guru inspiratif yang memenangkan penghargaan Een Sukaesih Award, Rabu (29/11/2017).

Di balik penghargaan tersebut, ada perjuangan tak kenal menyerah dari guru yang mengajar di Kabupaten Garut ini.

"Ya, setiap hari saya mengajar di TK, PAUD, SMP, dan Madrasah dari pukul 07.00 sampai 17.30," ujarnya kepada Tribun Jabar.

Kegiatannya sehari-hari sangat padat.

Ia harus bangun pagi untuk mengajar di TK Darul Falah sejak pukul 07.00 hingga pukul 09.30.


Kemudian, tanpa beristirahat, ia langsung menuju PAUD Ummi tempatnya mengajar sekaligus sebagai pengelola.

Ia mengajar di sana hingga pukul 11.30.

Setelah itu, ia langsung menuju SMP Yasri Maripari.

Di sana ia mengajar sampai pukul 13.30.

Kemudian, barulah ia beristirahat sejenak di rumah orang tuanya.

Sambil menunggu waktu mengajar di Madrasah Ummi, ia membantu orangtuanya untuk membersihkan rumah dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

Ia mengajar di Madrasah setelah salat Ashar hingga pukul 17.30.

Belum cukup di situ, pada hari Jumat dan Minggu, Nenden pun membuka les privat yang diikuti lima murid SD.

Tetapi, bagi Nenden yang terpenting adalah ia ingin melihat anak didiknya menjadi orang sukses suatu saat nanti.

Di titik itulah, menurut Nenden Marliah, kebahagiaan dan kebanggaan ia dapatakan sebagai seorang guru.

"Cape sih cape tapi sudah tugas sebagai pendidik. Mudah-mudahan Ibu di mata Allah menjadi orang lebih berpotensi dan mudah-mudahan anak-anak menjadi inspirasi buat Ibu," ujarnya.


Nenden Marliah mengakui jika pendapatannya dari mengajar di sekolah dan les privat tidak seberapa.

Tapi hal ini ia lakukan sebagai pegabdiannya pada dunia pendidikan.

"Saya bekerja tanpa pamrih dan pantang menyerah. Saya kerja keras, tapi saya bangga sebagai pendidik nonformal. Belum tentu insinyur, doktor, bisa mengayomi dan mendidik anak usia dini," ujarnya.

Ia berharap ke depannya, pemerintah dapat memberikan perhatian lebih banyak lagi pada profesi guru.

Perhatian tersebut, kata Nenden Marliah bisa berupa pelatihan peningkatan kompetensi dan peningkatan kesejahteraan guru.

Nenden Marliah adalah satu di antara guru inspiratif pemenang Een Sukaesih award 2017.

Ia menang di kategori Pendidikan Non-Formal.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved