Muararajeun Bandung Dikenal Kampung Wisata Sablon, Pendirinya Malah Menyebut Begini!

"Sering ada yang mau kunjungan ke sini, tapi bingung mau diarahkan ke mana," ujar Ibrahim Subagio.

Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Imam Baihaki
Kondisi jalanan sempit di kawasan Muararajeun, Kota Bandung, menyulitkan akses masuk kendaraan besar. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kawasan Muararajeun, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, dikenal sebagai Kampung Wisata Sablon. Namun oleh pendirinya, kawasan itu malah disebut belum layak disebut kawasan wisata.

"Infrastruktur pendukungnya belum ada," kata Ibrahim Subagio, pendiri Kampung Wisata Sablon Muararajeun, Senin (27/11/2017).

Menyusuri Jalan Muararajeun, di kanan kirinya ada banyak pengusaha sablon.

Di kawasan Muararajeun kira-kira ada 60 pengusaha sablon.

Namun, mereka masih menggunakan workshop masing-masing.

Kampung Wisata Sablon di Jalan Surapati, gang Muararajeun, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Kampung Wisata Sablon di Jalan Surapati, gang Muararajeun, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/HILMAN KAMALUDIN)

Belum ada workshop yang dikelola bersama untuk dikunjungi wisatawan.

"Sering ada yang mau kunjungan ke sini, tapi bingung mau diarahkan ke mana," ujar Ibrahim Subagio.

Pria yang akrab disapa Bram itu menilai, kawasan Muararajeun lebih tepat disebut kampung sablon.

Warga setempat mulai membuka workshop sablonnya sejak tahun 2000-an.

Beberapa pagar dan tembok rumah warga tampak dihiasi cat warna-warni.

Ibrahim Subagio, pendiri Kampung Wisata Sablon Muararajeun, menilai kawasan Muararajeun belum layak disebut sebagai kampung wisata.
Ibrahim Subagio, pendiri Kampung Wisata Sablon Muararajeun, menilai kawasan Muararajeun belum layak disebut sebagai kampung wisata. (Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi)

Ada banyak umbul-umbul bertuliskan Kampung Wisata Sablon Muararajeun di setiap sudut jalan.

Namun, kondisi jalanan yang cenderung sempit menyulitkan akses masuk kendaraan besar.

Beberapa pengendara motor juga harus bergantian melintas saat saling berpapasan.

"Ingin bangun infrastrukturnya tapi uang dari mana. Pemerintah juga diam saja," kata Ibrahim Subagio.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved