Kuliner Bandung
Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom, Menikmati Masakan Sunda Ala Rumahan dengan Sensasi Jadul
Selain itu Jalan Trunojoyo ini juga terkenal dengan pusatnya distro, jadi bisa sekaligus wisata kuliner dan wisata belanja.
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke Bandung namun tidak mencicipi makanan khas Sunda.
Biasanya orang-orang mengenal tempat makanan khas Sunda seperti RM Sindang Seret, Laksana, Sari Sunda, atau Sari Parahyangan.
Namun sejak Februari 2007, berdiri sebuah tempat makanan Sunda yang tidak kalah lezatnya dan terbilang unik, yakni Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom.
Baca: Kali Ini Deddy Mizwar Menemui Partai Besutan Tommy Soeharto di Vila Milik Eka Santosa
Nasi Bancakan ini terletak di Jalan Trunojoyo No 62, Kota Bandung, yang sangat strategis dan mudah dijangkau dari berbagai arah.
Selain itu Jalan Trunojoyo ini juga terkenal dengan pusatnya distro, jadi bisa sekaligus wisata kuliner dan wisata belanja.
[12:54 PM, 11/15/2017] Amal TJ:
Kevin Lilliana Jadi Juara Miss International 2017, Sosok Tampan Ini Jadi Sorotan: Kuatkan Imanku https://t.co/D2ONkMIUBh via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
Nah, bagi Anda yang tidak memiliki kendaraan, bisa menggunakan jasa angkot Dago–Riung Bandung atau Cicaheum–Ledeng, kemudian berhenti di depan Jalan Trunojoyo.
Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom hanya menempati bangunan sederhana berupa restoran bergaya khas Sunda.
Pada bagian depannya terdapat spanduk yang bertuliskan "Nasi Bancakan" lengkap dengan foto close up Mang Barna dan Bi Oom.

Dari luar bangunannya terdapat pula halaman parkir yang luas, sehingga pengendara mobil tidak akan kesulitan untuk memakirkan kendaraannya.
Pemain Cengeng atau Stylish Tidak Cocok Main di Persib Bandung https://t.co/ARk0nPQnK3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
Ketika memasuki bagian dalamnya, sangat terasa kental tradisional ala Sunda dengan konsep open kitchen.
Bagian interiornya juga dilengkapi dengan lukisan pedesaan, poster band legendaris serta lampu petromaks yang menggantung di langit-langit.
Selain itu, terlihat ruangan luas di bagian tengah yang berfungsi sebagai tempat makan pengunjung lengkap dengan bangku dan meja kayu.
Sedangkan di bagian belakang, dijadikan tempat untuk melihat menu makanan yang ditawarkan, lengkap dengan hawu sebagai kompor masak dan tempat pembakaran.
Menu makanan tersebut disajikan dalam satu meja panjang atau prasmanan, kemudian pengunjung tinggal mengambil sendiri makanan yang diiginkan, serta disantap dalam satu ruangan beramai-ramai dengan pengunjung lainnya.
Maka dari itu, jarak meja dan bangku antara satu dan lainnya dibuat saling berdekatan supaya lebih terasa keakrabannya, dan terasa lebih ramai.
Video Remaja Cekoki Hewan di Taman Safari Pakai Miras, Sudah Minta Maaf tapi Warganet Tetap Geram https://t.co/jIvWJFrIS8 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
Walaupun tampak ramai, Anda jangan khawatir tidak kebagian tempat duduk, karena Anda akan dibantu oleh karyawan di sana untuk mencarikan tempat duduk yang kosong.
Untuk menu yang ditawarkan, keseluruhannya adalah masakan khas Sunda disajikan dalam wadah baskom seng bermotif bunga-bunga.
Di antaranya adalah ikan goreng, ikan asin, ayam goreng, udang goreng, jeroan, pepes, perkedel, tempe goreng, cumi, jamur, sambel goreng, tumis kangkung, oseng kikil, sayur asem, lalapan, pete bakar, aneka sambal dadakan, dan masih banyak lainnya.
Selain itu, minuman yang disediakan juga beragam, seperti kopi nyereng, jus terong, es goyobod, bandrek, es kelapa, es cendol, bajigur, bandrek, hingga es cingcau pun ada di sini.
Sisi unik dari Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom ini adalah semua piring dan gelas yang digunakan terbuat dari seng tempo dulu, sehingga bikin pengunjung bernostalgia kembali pada masa lalu.

Oom, selaku pemilik Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom, menuturkan, meski berdirinya tidak terlalu lama yakni sekitar tahun 2007, Nasi Bancakan ini cukup banyak menarik perhatian pengunjung.
Oom beralasan, karena menu yang ditawarkan adalah ala rumahan dengan harga murah meriah, dan memiliki tempat yang nyaman.
Mengenai kata Bancakan, Oom menjelaskan, kata tersebut berasal dari bahasa Sunda yang artinya beramai-ramai.
Persib Bandung Masih Lebih Hebat dari Juara Liga 1 Bhayangkara FC, Ini Buktinya https://t.co/1U8wFgTILc via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
"Sesuai nama yang diusung, kami menyajikan nasi dengan beraneka macam lauk-pauk, sehingga tampak ramai, bahkan suasana restoran ini juga diramaikan oleh pengunjung yang datang," jelas Oom kepada Tribun Jabar, Rabu (15/11/2017).
Oom menceritakan, tercetusnya ide merintis usaha Nasi Bancakan ini, berawal dari resep keluarga dan hobinya yang memasak di rumah.
"Waktu dulu , saya hobi sekali memasak , bahkan sering bikin olahan nasi dengan lauk khas Sunda ini, karena rasanya enak, lalu saya mencoba merintisnya, dan alhamdulillah tetap ramai hingga sekarang," ujar Oom.
Bagi Anda yang tertarik mencicipinya, semua harga menu yang ditawarkan hanya dihargai Rp 5.000 - Rp 18.000, cukup murah bukan?
Jam operasional Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi Oom, dibuka setiap hari pada pukul 10.00 WIB - 22.00 WIB