Akibat Selektif Pilih Pekerjaan, Angka Pengangguran Lulusan Sarjana di Indonesia Sangat Tinggi
Saat masuk dunia kerja, lulusan sarjana banyak memilih pekerjaan, sehingga seharusnya setelah lulus langsung bekerja, kenyataanya tidak.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
TRIBUNJABAR.CO.ID/CIPTA PERMANA
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kerja Kemanker RI, Bambang Satrio Lelono bersama Bupati Muara Enim Ir H Muzakir Sai S meninjau beberapa peralatan pelatihan kerja di BBPLK Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (8/11/2017)
Oleh karena itu, untuk menekan tingginya jumlah pengangguran setiap tahun, di Tahun 2018 pihaknya memiliki program untuk melakukan pelatihan dengan melibatkan perusahaan-perusahaan di 74 ribu desa se Indonesia melalui sistem padat karya melalui dana desa.
Karena, lanjut Bambang dalam dana desa itu terdapat anggaran untuk capacity building yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peningkatan SDM. Sehingga diharapkan minimal setiap desa bisa mempekerjakan sekitar 200 orang setiap tahun.
"Kalau saja dari 200 orang kita latih 10% dari setiap desa yaitu 20 orang tenaga kerja dengan bantuan dana desa yang ada, dan bukan melalui dana APBD atau APBN, maka kita dapat menghasilkan 1,5 juta tenaga kerja baru setiap tahunnya," jelas Bambang.