Pilgub Jabar

Dedi Mulyadi Bakal Serahkan Langsung ke Ridwan Kamil, SK DPP Golkar yang Mengusung Emil-Daniel

"Tidak hanya bertemu dengan saya, Kang Emil juga harus bertemu dengan seluruh kader Golkar se-Jawa Barat," kata Dedi

Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Ichsan
Kolase Tribun Jabar
Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Ketua DPD I Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi, bakal memberikan SK DPP Golkar tentang pengusungan pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien, langsung kepada Ridwan Kamil (Emil).

Namun, Dedi mengaku SK itu belum sampai di tangannya, sehingga saat ini ia dalam posisi menunggu.

"Suratnya kan belum saya terima sampai saat ini, nanti saja kalau sudah ada suratnya," ujar Dedi di Kantor DPD I Partai Golkar Jabar di Bandung, Senin (6/11/2017).

Baca: Sempat Disebut Makin Eksotis, Raisa Bikin Netizen Heran Akibat Perubahannya Ini: Kok Jadi. . . . .

Menurut Dedi, menyerahkan SK itu adalah tugasnya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Jabar. Mekanisme di Partai Golkar, kata Dedi memang seperti itu. Kedua DPD yang menyerahkan kepada calon yang diusung.

"Tidak hanya bertemu dengan saya, Kang Emil juga harus bertemu dengan seluruh kader Golkar se-Jawa Barat," kata Dedi, seraya menyebutkan ia belum bisa memberikan kepastian kapan SK itu diterimanya dari DPP.

Terkait kasus SK bodong pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien yang sempat dilaporkan ke Polda Jabar, menurut Dedi, laporan itu akan dicabutnya.

"Besok (Selasa, red) DPD Golkar Jabar akan mencabut laporan SK Bodong di Polda Jabar," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, laporan itu dicabut karena SK bodong dan SK yang asli ternyata serupa, sama-sama mengusung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien.

Menurut Dedi, penamaan SK Bodong merujuk kepada ucapan Sekjen Golkar, Idrus Marham saat itu yang menyatakan bahwa SK tersebut bodong.

Yang dimaksud bodong itu karena surat yang beredar tidak mempunyai nomor surat dan cap partai. Karena ucapan Idrus itulah, kata Dedi, ia dan DPD I Golkar Jabar melaporkan SK bodong tersebut.

Namun karena pada akhirnya surat bodong dan surat asli sama, ia merasa sudah saatnya mengakhiri polemik tersebut.

"Partai Golkar sudah menanggung beban yang besar. Sudahlah akhiri saja polemiknya," ujar Dedi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved