Melongok Pembuatan Minuman Keras Terkenal di Solo, Ciu: Sehari Bisa Dapat 10 Jeriken
"Pegawai saya cuma satu, jam kerja jam 06.00 pagi sampai 16.00 sore," kata Joko.
"Jadi saya setiap hari menyiapkan 12 drum buat fermentasi, selama enam hari total 72, itu yang dikerjakan," kata Joko.
Pabrik Joko mempunyai 100 drum untuk proses fermentasi.
"Setiap sore saya menyetorkan 10-15 jeriken ke paguyuban."
Baca: Bilqis Sakit, Ayu Ting Ting Tak Mau Langsung Bawa ke Rumah Sakit.
Baca: Sudah Dimaafkan Suami yang Tak Lapor Polisi, Perselingkuhan Tersebar Gara-gara Kesalahan Sendiri
"Tiap jeriken (ciu) harganya 200 ribu," ujar Joko.
Adapun pembuatan ciu memakai tetes tebu (limbah gula) yang difermentasikan selama enam hari.
Kemudian tetes tebu diberi air, limbah alkohol, ragi tebu dan diaduk dalam drum.
Setelah itu masuk proses penyulingan kurang lebih selama empat jam.
Adapun ciu hasil pabrik Joko berkadar alkohol 30 persen.
Kemudian setelah diambil paguyuban, dilakukan penyulingan lagi untuk menghasilkan kadar 50% - 90%.
Paguyuban ini membuat ciu untuk medis berkadar 90 persen.
"Menurut saya kalau ciu diminum, itu penyalagunaan peminumnya, bukan pabriknya," kata Joko menegaskan.
Kebanyakan para pemabuk minum ciu berkadar alkohol 30% sedangkan untuk medis berkadar 90%. (Wartawan Magang TribunSolo.com/Mufid Anshori)