Jika Gong Selagangga Berbunyi Tanpa Ditabuh, Waspada! Itu Pertanda Bencana

Gong ini tak pernah lagi digunakan. Hanya disimpan menjadi koleksi museum tapi kadang ia berbunyi sendiri saat tengah malam

Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Andri M Dani
Lima gong peninggalan Kanjeng Prebu RAA Kusudiningrat (Bupati ke-16 Galuh) yang masih terawat dan disimpan di Meseum Galuh Pakuan di Selagangga Jl KH A Dahlan Ciamis. Gong ini kadang-kadang berbunyi sendiri pada tengah malam meskipun tak ada yang menabuhnya. Ada yang percaya bunyi gong Selagangga ini pertanda (alarm) akan terjadi bencana besar. 


Museum Galuh Pakuan di Selagangga ini diresmikan tahun 2010 oleh Wagub Jabar (saat) itu H Dede Yusuf.

“Gong ini tidak pernah lagi digunakan. Hanya disimpan menjadi koleksi museum tapi kadang ia berbunyi sendiri saat tengah malam. Tiga minggu lalu, tiga orang penjaga rumah ini mendengarkan bunyi gong tapi saya tak mendengarkannya,” katanya.

Menurut Ruyat, bila gong Selagangga berbunyi sendiri di tengah malam, sering ada kaitannya dengan adanya kejadian bencana.

“Seperti tanda-tanda akan terjadi bencana besar,” ujar Ruyat.

Baca: Netty Langsung Peluk Aher Begitu Tiba di Garis Finish, Istri Gubernur Itu Lumat Trek Marathon 10 Km

Tapi Ruyat tak berani menyimpulkan apakah bunyi gong Selagangga tiga minggu lalu ada kaitannya dengan bencana longsor di Pangandaran yang telah menyebabkan korban nyawa satu keluarga (4 orang).

“Saya tak berani menyimpulkan,” katanya. Namun Ruyat mengakui menurut penuturan leluhur nya gong Selangga ini berbunyi sendiri seakan menjadi pertanda akan ada kejadian bencana.

Ketika gong itu masih disimpan di museum KOmplek Situs Makam Jambansari, sebelum Ciamis diguncang gempa besar tahun 2009, gong Selagangga ini sempat mengirim pertanda dengan berbunyi tengah malam.

Gempa 7,3 SR yang terjadi tanggal 2 September 2009 pukul 14.55 siang.


Gempa di siang bulan puasa yang kemudian disebut “Gempa Tasikmalaya” tersebut merusak ribuan rumah di Ciamis dan menelan 9 korban jiwa.

Gempa yang sama merusak komplek Situs Makam Jambansari termasuk museum yang ada di dalamnya– meseum tempat penyimpanan gong dan benda pusaka peninggalan Kanjeng Prebu.

“Dua minggu sebelum gempa terjadi, gong ini sempat berbunyi tengah malam. Berbunyi sendiri. Rupanya itu pertanda akan terjadi bencana besar. Dulu sebelum terjadi tsunami Pangandaran (17 Juli 2006) gong ini juga berbunyi,” tutur Kuncen Situs Jambansari (waktu itu) Abun Bunyamin (alm) kepada Tribun beberapa hari setelah gempa 7,3 SR menguncang Ciamis tahun 2009.

Baca: Jangan Sembarangan Pasang Sirine dan Lampu Rotator, Pelanggar Bisa Dipenjara

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved