Terkuak Alasan Pelatih Persib Bandung Telat Ganti Pemain dan Tangisan Bobotoh karena 'Kutukan'
Saat laga Persib Bandung berhadapan dengan Barito Putera, Senin (9/10/2017), tim pelatih Pangeran Biru diteriaki bobotoh untuk ...
TRIBUNJABAR.CO.ID - Saat laga Persib Bandung berhadapan dengan Barito Putera, Senin (9/10/2017), tim pelatih Pangeran Biru diteriaki bobotoh untuk cepat mengganti pemain.
Pantauan Tribun Jabar, bobotoh yang berada di tribun VIP meminta staf pelatih untuk memasukan Billy Paji Keraf sejak menit 60-an.
Tim pelatih yang kala itu dipimpin pelatih fisik Yaya Sunarya, karena Emral Abus dan Herrie Setyawan absen, lebih dulu memainkan Hariono pada menit 53 untuk mengganti peran Dedi Kusnandar.
Niat Bikin Tesis, Ashanty Malah Dicurigai Azriel Pergi dengan Lelaki Lain: Pastinya Masih Trauma https://t.co/Kdv2waHYSo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 10, 2017
Permintaan bobotoh tak langsung direspons Yaya Sunarya. Padahal, Persib Bandung butuh mencetak gol.
Ia lebih memilih untuk memasukkan Shohei Matsunaga pada menit 81 untuk menggantikan Raphael Maitimo.
Rupanya, bobotoh tak puas dengan keputusan tim pelatih Maung Bandung.
Teriakan nama Billy Paji Keraf semakin lantang terdengar di setiap tribun penonton Stadion Si Jalak Harupat.
Baca: Ini Cerita Rachel Herliani Awal Mula Kejadian Mukanya Dicelupkan ke Minyak Panas oleh Sang Nenek
Barulah pada menit 90, pemain asal Nusa Tenggara itu masuk dan mengganti Atep yang terlihat sudah kelelahan.
Keputusan untuk memainkan Billy Paji Keraf dianggap terlalu terlambat, termasuk penilaian dari komentar yang TVone yang menyiarkan pertandingan Pangeran Biru kontra Barito Putera.
Shohei Matsunaga, terutama Billy Paji Keraf, tak bisa berkontribusi dalam laga itu karena singkatnya menit bermain.
Menanggapi telatnya menggantikan pemain, Yaya Sunarya rupanya memiliki pertimbangan lain.
"Kenapa harus di limit waktu? Karena baik Atep maupun Maitimo kami lihat masih bisa memberikan kontribusi," kata Yaya Sunarya di konfrensi pers pascapertandingan.
Memasukkan Shohei Matsunaga dan Billy Paji Keraf, ucapnya, cenderung karena menginginkan variasi. (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
