Pesan dari Workshop ''Peace Journalism'': Menulis Benar dan Tidak Meminggirkan

Dari pantuan Tribun Jabar, puluhan orang hadir di ruangan tempat pelaksanaan acara workshop tersebut.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Ery Candra
Direktur SEJUK, Ahmad Alex Junaidi tampak berada di depan kelas saat Workshop "Peace Journalism" di Gedung B Lantai 9, Universitas Kristen Maranatha, Kota Bandung, Sabtu (7/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerja sama dengan Universitas Kristen Maranatha menggelar Workshop "Peace Journalism" di Gedung B Lantai 9, Universitas Kristen Maranatha, Sabtu (7/10/2017).

Dari pantuan Tribun Jabar, puluhan orang hadir di ruangan tempat pelaksanaan acara workshop tersebut.

Workshop ini melibatkan Pers Mahasiswa (Persma), Jurnalis, Aktivis Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, Universitas Kristen Maranatha, dan SEJUK.

Direktur SEJUK, Ahmad Alex Junaidi mengatakan acara workshop tersebut diadakan supaya para jurnalis dapat menulis sebuah berita dengan benar dan tidak meminggirkan kelompok-kelompok minoritas.

"Menulisnya benar dan tidak meminggirkan. Itu mempengaruhi masyarakat menjadi lebih aware," kata Ahmad Alex Junaidi kepada Tribun Jabar di Universitas Kristen Maranatha, Kota Bandung, Sabtu (7/10/2017).

Baca: Basarnas Sebut 17 Titik Banjir dan Longsor di Kabupaten Pangandaran

Alex menjelaskan workshop jurnalisme damai itu bertujuan agar para peserta mengetahui isu-isu terkait dengan toleransi beragama dan untuk membela kelompok minoritas dan korban yang rentan.

Tantowi Anwari sebagai Manajer Advokasi SEJUK mengatakan acara workshop yang diadakan itu sangat berkepentingan terutama untuk kelompok masyarakat sipil.

"Seperti kampus, juga teman-teman NGO bagaimana bisa menyambungkan antara komunitas rentan seperti LGBT, Ahmadiyah, agama lokal Sunda Wiwitan dan lainnya bisa terhubung dengan media," ujar Tantowi.

Sekadar informasi, SEJUK adalah sebuah perkumpulan jurnalis, penulis, dan aktivis yang memiliki visi terhadap terbentuknya masyarakat, dengan dukungan media yang menghormati, melindungi, mempertahankan, dan merayakan keberagaman sebagai bagian dari penegakan hak asasi manusia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved