Haris Yuliana Sebut Anggota Nikahsirri.com Sama ''Sakit'' dengan Pembuat Situs Itu

Munculnya situs nikahsirri.com belum lama ini, kata Haris Yuliana, menjadi salah satu bukti terpaan konten negatif yang sangat kencang.

Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Haris Yuliana 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Wakil Ketua DPRD Jabar, Haris Yuliana, mengatakan pemahaman warga terhadap ajaran agama harus terus ditingkatkan untuk menangkal berbagai hal yang bisa menyesatkan.

Dengan perkembangan teknologi dan informasi seperti saat ini, konten-konten negatif sangat mudah datang tanpa adanya filter yang bisa menghadangnya.

Munculnya situs nikahsirri.com belum lama ini, kata Haris Yuliana, menjadi salah satu bukti terpaan konten negatif yang sangat kencang.

Hal yang paling mengagetkan, baru 4 hari di-launching sebanyak 5.300 orang sudah menjadi anggota.


"Kondisi ini menunjukkan adanya masyarakat yang sudah sakit. Karena itu, pemahaman keagamaan harus menjadi perhatian serius untuk ditingkatkan. Regulasi pun harus diterapkan dalam program-program efektif," ujar Haris Yuliana, Rabu (4/10/2017).

Menurut Haris Yuliana, permasalahan yang muncul bukan hanya karena pemilik yang kini menjadi tersangka melaunching situs tersebut.

Namun ternyata, ada masyarakat yang mengikuti situs tersebut dengan jumlah yang cukup banyak.

Baca: Kasus Kredit Fiktif di BJB Senilai Rp 38,7 Miliar, Saksi Ahli Sebut Sejak Awal Sudah Menyimpang

"Yang jadi masalah adalah ternyata ada masyarakat yang menjadi member situs tersebut. Kalau pemiliknya yang me-launching dan katanya gila tidak jadi masalah. Muncul masalah lain, ternyata ada 5.300 orang yang menjadi member dan saya nilai mereka juga sama sakitnya dengan pemilik situs tersebut," katanya.

Apalagi di situs tersebut, terdapat lelang perawan yang jelas-jelas sangat melanggar morma-norma sosial dan juga agama. "Saya tidak habis pikir hal ini muncul di tengah-tengah masyarakat," katanya.


Selain penguatan agama, sisi keluarga juga harus ditingkatkan karena keluarga bisa menjadi filter pertama  untuk memberikan pemahaman kepada anggota keluarga supaya bisa memilih dan memilih hal yang baik dan buruk.

"Keluarga sebagai sekolah pertama bagi anak-anak kita harus menjadi pondasi awal yang kuat. Peran keluarga ini harus diperkuat dalam menghadapi zaman modern ini," ujarnya.

Haris mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar secara aktif menindaklanjuti situs nikah sirri tersebut bersama pihak kepolisian. Pendampingan kepada keluarga korban dan tersangka pun telah dilakukan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved