Insiden Jarum Pentul
Anisa Salim Jalani Tes Faal Paru, Sang Kakak Cemas Tunggu Keputusan Dokter
Maria Salim kakak kandungnya mengatakan, hari ini tim dokter RSHS membawa Anisa ke ruangan pemeriksaan. . .
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Fauzie Pradita Abbas
“Namun biaya operasi sangat besar dan kami tak memiliki uang sebesar itu sehingga memilih dibawa pulang lagi,” katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (26/9/2017).
Baca: Persib Bandung Kibarkan Bendera Putih, Berikut 7 Kandidat Juara Liga 1
Disebutkan, untuk biaya operasi mencapai Rp 19 juta belum termasuk bayar kamar, obat-obatan. Total biaya dibutuhkan mencapai Rp 50 juta.
“Kami tak punya uang sebesar itu. Kepesertaan BPJS kesehatan juga sudah tak aktif sudah setahun tak dibayar,” katanya.
Siti kemudian mengurus kepesertaan jaminan kesehatan ke BPJS untuk diaktifkan lagi.
“Saya membawa hasil rontgen anak saya dan ternyata butuh waktu 14 hari, kepesertaan BPJS bisa aktif,” katanya.
Untuk makan dan minum masih lancar namun untuk bernafas terkadang memakai alat bantu pernafasan karena sering merasa sesak.
"Kalau bicara sakit di dada. Makan, minum atau bergerak harus hati-hati karena takut jarumnya kena paru-paru," kata Anisa dengan suara lirih.
Baca: Selain Kembar Siam Asal Garut, RSHS Bandung Juga Tangani Bayi Kembar Siam Asal Cipanjalu
Anisa Salim kemudian menulis pengalaman menelan jarum pentul yang masih bersarang di tubuhnya di media sosial sekaligus meminta bantuan dana untuk berobat.
Surat di media sosial itu juga ditujukan ke Presiden Jokowi. Surat itu menjadi viral.
Humas RSUD Sumedang, Iman Budiman menyebutkan, Anisa Salim sekarang sudah dirawat di ruang Angkrek kelas 3 RSUD, Selasa (26/9/2017).
“Anisa sudah dirawat dan sedang ditangani supaya tidak cemas sehingga terganggu fsikisnya sambil menunggu tindakan medis,” kata Iman, Selasa (26/9/2017).
“Hasilnya jarum ada di dada dan dekat ke paru-paru sehingga haris ada tindakan operasi namun karena peralatan tidak lengkap di RSUD kemudian dirujuk ke RSHS Bandung,” katanya.
Ka SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Sumedang, Mohammad Fajar Muttaqin mengatakan Anisa Salim memang baru mendaftar menjadi peserta BPJS setelah kejadian tersebut.