Ketua Dewan Pers Sebut Kemiskinan dan Perasaan Terasing Bisa Picu Radikalisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat menyelenggarakan dialog interaktif
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Nilai-nilai radikalisme adalah masalah bangsa. Berawal dari kemiskinan, ketiadaan lapangan pekerjaan, dan kondisi ekonomi terpuruk, dapat membuat orang radikal.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, saat memberikan keterangan pada wartawan di sela-sela acara dialog interaktif yang diselenggarakan di di Hotel Asrilia Bandung, Kamis (28/9/2017).
"Ekonomi yang terpuruk dapat membuat orang (menjadi) radikal, kenapa? Karena pemerintah tak memperhatikan saya (masyarakat), hidup saya (masyarakat) sengsara," ujar Yosep Adi Prasetyo.
Berawal perasaan sengsara yang menimpa seseorang, lanjut Yosep Adi Prasetyo, dapat membuat seeorang itu radikal kala berkeinginan atau ditawari (oleh teroris) untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat hidup mulia secara cepat.
Sejumlah Balon Wali Kota Hadir di Acara FKPPI, Siapa Saja Mereka? Ini Dia Sosok-sosoknya https://t.co/xH6KWq7SUJ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 28, 2017
Radikalisme, katanya, bisa muncul dari alienasi atau rasa keterasingan seseorang dari negaranya atau masyarakatnya.
"Nah, radikalisme itu bisa muncul berawal dari alienasi, orang merasa terasing dari masyarakatnya, dari negaranya. Karena itulah kalau kita bicara konteks pencegahan radikalisme, caranya apa? Buatlah sejahtera masyarakat. Majukan bangsanya. Maka, orang akan berpikir untuk membangun bangsanya, memajukan bangsanya," kata Yosep Adi Prasetyo.
Baca: Dedi Mulyadi Sebut Sekjen Golkar Tahu Siapa Mister X yang Minta Mahar Rp 10 Miliar
Saat orang berpikir untuk memajukan dan membangun bangsa, lanjut Yosep Adi Prasetyo, tidak akan ada lagi ada orang yang berkeinginan untuk mengubah negara secara cepat dan melanggar konstitusi.
Sebagai informasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat menyelenggarakan dialog interaktif, Kamis (28/9/2017).
Dulu Tomboy, Penampilan Adik Nikita Willy Kini Berubah Drastis. Cantiknya Bikin Melek! https://t.co/fEEPrn2y9V via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 28, 2017
Dialog yang digelar di Hotel Grand Asrilia Bandung ini mengusung tema "Literasi Media Sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat" dengan peserta dari berbagai kalangan, seperti militer, tokoh pendidikan, wartawan, dan mahasiswa.
Selain Yosep Adi Prasetyo, Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen Indonesia Willy Pramudya dan CEO GEEVV Azka Silmi hadir sebagai narasumber dalam dialog itu. (*)
