Tak Ada dalam 100 Tahun Mendatang! Fredy Chandra, Murid 'Gila' yang Boyong 65 Gurunya ke Luar Negeri

Jasa guru memang tak akan bisa dilupakan oleh muridnya. Karena selain orang tua, guru memiliki peran penting dalam tumbuh kembang seseorang.

Penulis: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra | Editor: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra
Dok. Kepala SMAN 1 Pekalongan Sulikin/Kompas.com
65 orang guru diberangkatkan Fredy berlibur ke Malaysia dan Singapura 

TRIBUNJABAR.CO.ID - Jasa guru memang tak akan bisa dilupakan oleh muridnya.

Karena selain orang tua, guru memiliki peran penting dalam tumbuh kembang seseorang.

Terlebih dalam hal pendidikan, guru telah memberikan ilmunya agar sang murid menjadi lebih pintar.

Meski terkadang guru tak mengenali muridnya saat telah beranjak dewasa, murid akan selalu mengingat gurunya.

Seperti itu pula yang dialami oleh seorang pria bernama Fredy Chandra.

Fredy yang merupakan alumnus SMAN 1 Pekalongan lulusan tahin 1993 ini tak pernah melupakan gurunya.

Bukan hanya gurunya semasa SMA, Fredy juga masih mengingat guru saat ia masih duduk di bangku SD dan SMP.

Begitu sayangnya Fredy pada gurunya dahulu, ia sampai melakukan hal 'gila' pada Juli 2017 lalu.

Fredy mendatangi bekas sekolahnya di Pekalongan, Jawa Tengah tersebut.

Baca: Bukan Uang atau Ponsel, Wanita Ini Ngotot Pertahankan Tasnya dari Perampok Demi Selamatkan Benda Ini

Ia lalu berbincang dengan kepala sekolah yang sedang menjabat di SMAN 1 Pekalongan yaitu Sulikin.

Bukan hanya sekadar bernostalgia mengenang masa lalu, Fredy juga menyampaikan hal mengejutkan pada Sulikin.

Tak ada angin, tak ada hujan, Fredy mengungkapkan keinginannya untuk memboyong gurunya berlibur ke luar negeri.

Dalam blognya, Sulikin yang terkejut mengungkapkan pikirannya kala itu bahwa Fredy tengah melindur.

Fredy mengutarakan niatnya untuk mengajak guru di SMAN 1 Pekalongan untuk berlibur ke Eropa.

Namun Sulikin menyarankan untuk berlibur ke negara terdekat saja seperti Malaysia dan Singapura lantaran banyak guru yang sudah tua.

Baca: Sudah Beranjak Dewasa, Begini Potret Cantiknya Anak David Naif yang Bisa Bikin Kaum Adam Deg-degan

"Karena banyak guru sudah tua, saya sarankan yang dekat-dekat saja," ucap Sulikin dilansir dari Kompas.com.

Dua bulan kemudian, tepatnya 19 September 2017, Sulikin beserta rombongan guru Fredy dahulu berangkat ke Bandara Soekarno Hatta.

Rupanya yang diajak Fredy melancong ke luar negeri bukan hanya guru SMA-nya, tapi juga guru Fredy di SMPN 1 Pekalongan dan SD Sampangan.

Jika ditotalkan, jumlah rombongan yang diberangkatkan Fredy ke luar negeri berjumlah 65 orang.

Fredy yang telah datang bersama keluarga segera menyambut rombongan guru yang datang di bandara.

"Anak ini tulus sekali. Ketemu gurunya seperti ketemu orangtuanya yang lama tidak pernah bertemu. Jadi dirangkul satu-satu, ada yang dipijitin, macem-macem, pokoknya seneng sekali," ucapnya.

Baca: Roro Fitria Pamer Ruangan Rumahnya yang Mewah,Netizen Salah Fokus pada Bagian Ini: Efek Mistis Pasti

"Saya terharu melihat itu, kebetulan saya tidak mengajar dia, tapi kan saya kepala sekolah. Jarang saya melihat orang seperti itu," tambah dia.

Fredy sendiri rupanya tak ikut dengan rombongan tersebut dan mempercayakan perjalanan gurunya pada biro perjalanan.

Tak setengah-setengah, Fredy sampai berpesan pada biro perjalanan agar melayani gurunya secara maksimal.

Selama berlibur di Malaysia dan Singapura, gurunya selalu diberi fasilitas kelas satu.

Selain transportasi dan akomodasi, Fredy juga memberikan uang saku hingga biaya pembuatan paspor untuk gurunya.

Karena gurunya banyak yang telah tua, Fredy juga tak lupa menyiapkan pendamping dengan kursi roda dan juga dokter jaga.

Baca: Usai Makan Ala Warteg di London, Maia dan El Menggila Saat Makan Kecoa. Reaksinya Bikin Bergidik!

Perjalanan tak terduga itu berakhir pada 24 September 2017, totalnya para guru berlibur selama lima hari di Malaysia dan Singapura.

Usut punya usut, Fredy merupakan pengusaha kabel fiber optik bawah laut yang cukup sukses.

Dilansir dari Kompas.com, hal 'gila' yang telah dilakukannya itu ternyata adalah nazarnya semasa SMA.

Fredy yang sempat mengalami koma karena kecelakaan saat SMA bermimpi dijenguk para gurunya di bagku SD, SMP, dan SMA.

"Dari situ Fredy berkeinginan kalau dia punya rezeki lebih ingin mengajak gurunya jalan-jalan ke luar negeri, dan ternyata sekarang benar-benar terkabul," tutur Sulikin.

Dalam tulisan di blognya yang berjudul 'MURIDKU GILA', Sulikin kembali mengungkapkan pemikirannya.

Baca: Unggah Penggalan Videoklip Dirinya Sedang Goyang Panas, Denada Tuai Kecaman Netizen: Amit-amit

"Mungkin 100 tahun yang akan datang, kami tidak menemukan lagi mantan murid gila seperti Fredi. Semoga sukses Fred, doa kami selalu bersamamu," tulis Sulikin.

Sudah terbukti, jasa guru tak akan mudah dilupakan oleh murid yang berbakti.

Semoga semakin banyak murid yang tak melupakan jasa gurunya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved