Jarum Pentul Bersarang di Dada

Tak Sengaja Ditelan, Jarum Pentul Bersarang di Dada Anisa Salim, Butuh Dana Besar untuk Operasi

Anak keempat dari lima bersaudara yang duduk di kelas sembilan SMPN 1 Rancakalong ini menelan jarum pentul secara tak sengaja

Penulis: Deddi Rustandi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Deddi Rustandi
Anisa Salim (14) hanya bisa terbaring dan setiap hari diliputi kecemasan menunggu operasi mengangkat jarum pentul di dadanya. Operasi bisa dilakukan setelah kepesertaan BPJS aktif selama 14 hari. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Deddi Rustandi

TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG- Anisa Salim (14) hanya bisa terbaring dan setiap hari diliputi kecemasan menunggu operasi mengangkat jarum di dadanya. Operasi bisa dilakukan setelah kepesertaan BPJS aktif selama 14 hari.

Anak keempat dari lima bersaudara yang duduk di kelas sembilan SMPN 1 Rancakalong ini menelan jarum pentul secara tak sengaja ketika sedang membetulkan hijab di sekolahnya, Senin (18/9/2017).

Warga Kampung Nagrog, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong ini sempat dibawa ke puskemas oleh pihak sekolah.

Kemudian dirujuk ke RSUD Sumedang dan setelah dilakukan rontgen, jarum pentul kecil itu sudah ada di dada sekitar paru-paru.

Karena peralatan terbatas untuk melakukan operasi, Anisa Salim dirujuk ke RSHS Bandung, Rabu (20/9/2017).

Menurut Ibunda Anisa Salim, Siti Jahro (40), di RSHS, anaknya harus dioperasi untuk mengeluarkan jarum.

“Namun biaya operasi sangat besar dan kami tak memiliki uang sebesar itu sehingga memilih dibawa pulang lagi,” katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (26/9/2017).

Baca: Persib Bandung Kibarkan Bendera Putih, Berikut 7 Kandidat Juara Liga 1

Disebutkan, untuk biaya operasi mencapai Rp 19 juta belum termasuk bayar kamar, obat-obatan. Total biaya dibutuhkan mencapai Rp 50 juta.

“Kami tak punya uang sebesar itu. Kepesertaan BPJS kesehatan juga sudah tak aktif sudah setahun tak dibayar,” katanya.

Siti kemudian mengurus kepesertaan jaminan kesehatan ke BPJS untuk diaktifkan lagi.

“Saya membawa hasil rontgen anak saya dan ternyata butuh waktu 14 hari, kepesertaan BPJS bisa aktif,” katanya.

Untuk menunggu kartu Indonesia Sehat aktif, Anisa hanya bisa terbaring di rumahnya dengan penuh kecemasan.

Untuk makan dan minum masih lancar namun untuk bernafas terkadang memakai alat bantu pernafasan karena sering merasa sesak.

"Kalau bicara sakit di dada. Makan, minum atau bergerak harus hati-hati karena takut jarumnya kena paru-paru," kata Anisa dengan suara lirih.

Baca: Selain Kembar Siam Asal Garut, RSHS Bandung Juga Tangani Bayi Kembar Siam Asal Cipanjalu

Anisa Salim kemudian menulis pengalaman menelan jarum pentul yang masih bersarang di tubuhnya di media sosial sekaligus meminta bantuan dana untuk berobat.

Surat di media sosial itu juga ditujukan ke Presiden Jokowi. Surat itu menjadi viral.

Humas RSUD Sumedang, Iman Budiman menyebutkan, Anisa Salim sekarang sudah dirawat di ruang Angkrek kelas 3 RSUD, Selasa (26/9/2017).

“Anisa sudah dirawat dan sedang ditangani supaya tidak cemas sehingga terganggu fsikisnya sambil menunggu tindakan medis,” kata Iman, Selasa (26/9/2017).

Menurutnya, Senin (18/9), Anisa datang ke RSUD dengan keluhan jarum pentul tertelan kemudian dilakukan rontgen.

“Hasilnya jarum ada di dada dan dekat ke paru-paru sehingga haris ada tindakan operasi namun karena peralatan tidak lengkap di RSUD kemudian dirujuk ke RSHS Bandung,” katanya.

Ka SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Sumedang, Mohammad Fajar Muttaqin mengatakan Anisa Salim memang baru mendaftar menjadi peserta BPJS setelah kejadian tersebut.

Baca: Meski Terasa Berat, Herrie Setyawan Tetap Optimistis Persib Mampu Finish di Peringkat Kelima

“Anisa belum terdaftar sebagai peserta BPJS. Baru bapaknya yang telah masuk menjadi peserta BPJS mandiri. Anggota keluarganya tak didaftarkan karena sebelumnya regulasinya memungkan hanya sebagian,” kata Fajar, Selasa (26/9/2017).

Menurutnya, regulasi sekarang kepesertaan BPJS bisa aktif setelah 14 hari. “Kami telah menerima aduan ini dan akan mencari solusi terbaik,” katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved